saranginews.com, KUBU RAYA – Anggota Dewan Pemantau Pemilu (Bavaslu) Lolly Suhenty mengingatkan calon pemantau agar hati-hati menyikapi surat dari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pengawas meminta tidak hanya langkah cepat namun tepat dan konkrit menyikapi petunjuk teknis atau surat edaran KPU.
Baca juga: Herwin Minta Pejabat Bawaslu Daerah Terus Bangun Hubungan
“Staf ad hoc harus siap memimpin. Kalau KPU punya “surat sakti”, jangan langsung disebar. ,” kata Lawley. Dipesan, dikutip Senin (25/11).
Hal itu diungkapkan Lolly saat memimpin patroli masa damai di wilayah Kubu Raya.
Baca Juga: Puadi Sarankan Staf Divisi Bavaslu Tak Licik Terhadap Informasi Petugas TPS
Lawley mengapresiasi inisiatif Bawaslu Kabupaten Kubu Raya yang beberapa kali memberikan bimbingan teknis kepada pengawas tertentu.
Menurut Lawley, pengawas khusus perlu bersikap pengertian ketika menerima surat petunjuk teknis atau surat edaran singkat dari KPU.
Baca Juga: Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Minta Pemerintah Naikkan Gaji Panwascam Hingga 100 Persen
Ia melihat pengawas khusus sebagai garda depan harus menghadapi banyak kendala.
Menurut Lawley, penerapan pedoman teknis merupakan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut.
Pada saat yang sama, Lawley menerima laporan mengenai permasalahan di masa damai, termasuk curah hujan tinggi di Kalimantan Barat yang menyebabkan banjir besar.
Selain itu, di beberapa daerah seperti Kubu Raya, terdapat 200 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tidak terjangkau sinyal telekomunikasi dan 8 TPS di wilayah Mempawa tidak ada aliran listrik dan sinyal.
“Dalam konteks ini, pengendalian transit sangat penting, untuk memitigasi segala kemungkinan,” kata Lawley.
Lawley mengingatkan, setiap petugas pemilu di semua tingkatan bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan pengawasannya.
Untuk itu, ia berharap setiap pengawas mengisi rumus tersebut dengan cermat dan akurat agar semua kasus yang dilaporkan akurat.
“Sivaslih menjadi tanggung jawab pengawas kecamatan atau desa (PKD), pengawas TPS wajib mengisi Formulir A (pemeriksaan) secara manual jika ada masalah pada tag, namun tetap harus mengisi siwaslih,” jelasnya. .
Lawley menegaskan, Panwascam bertanggung jawab mendapatkan data tersebut.
“Mudah-mudahan teman-teman mengisinya dengan baik dan Bavaslu RI bisa segera mendapatkan gambaran permasalahannya,” ujarnya.
Ia meminta pengawas di seluruh tingkatan mendokumentasikan pekerjaannya dengan baik, sehingga seluruh proses dapat dijadikan alat bukti yang kuat jika terjadi perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sebab, kata Lawley, sebagai pengawas pemilu, pandangan Bawaslu bisa dipertanyakan dan bisa diajukan ke Mahkamah Konstitusi sehingga perlu persiapan yang matang.
Dari sisi dinamika pemilu, saya senang pilkada berjalan lancar. Namun hati-hati dalam berbagai situasi, ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi di saat-saat seperti ini. masa kritis,” Lolly mengingatkan kita. (mrk/jpnn)Jangan lewatkan video terbaru: