saranginews.com, BOYOLALI – Diare sangat umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Bahkan, ada yang mungkin menganggap penyakit ini tidak berbahaya.
Baca Juga: Hilangkan Diare dengan 5 Obat Alami Ini
Padahal gejala diare bisa disebabkan oleh berbagai penyakit.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia tahun 2020, angka kejadian diare di Indonesia sebesar 9,8 persen.
Baca Juga: Jika Bayi Anda Diare, Segera Obati dengan 3 Herbal Alami Ini
Diare merupakan masalah kesehatan global, terutama di negara-negara berkembang.
Ikatan Dokter Indonesia (ITI) Kabupaten Boyolali yang websitenya idikabboyolali.org merupakan salah satu cabang dari ITI yang berfungsi sebagai badan profesi praktisi kedokteran di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Baca Juga: 5 Minuman Terbaik Untuk Diminum Saat Anda Diare
Tujuan organisasi ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran dan memberikan pendidikan kesehatan masyarakat.
IDI berperan dalam pengorganisasian, pelatihan dan pendidikan para praktisi medis di wilayah Kabupaten Boyolali serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat.
IDI Kabupaten Boyolali juga melakukan survei kesehatan dan edukasi pada masyarakat sekitar wilayah Boyolali.
Selain itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyakit diare, apa saja faktor penyebab diare dan obat apa saja yang bisa diresepkan untuk pasien?
IDI Kabupaten Boyolali menjelaskan, diare merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tinja yang lebih encer dari biasanya dan tinja yang bertambah banyak karena berbagai sebab.
Faktor utama penyebab diare antara lain:
1. Infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri
Virus seperti rotavirus dan bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella, Campylobacter dan Shigella adalah penyebab paling umum dari infeksi usus yang menyebabkan diare.
Infeksi virus dan bakteri ini dapat menimbulkan dampak buruk jika tidak segera ditangani.
2. Keracunan makanan
Makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau racun dapat menyebabkan keracunan makanan yang seringkali disertai dengan diare.
Penting untuk mencuci tangan sebelum makan dan memeriksa tanggal kadaluwarsanya.
3. Alergi makanan
Alergi terhadap makanan tertentu dapat menyebabkan diare sebagai salah satu gejalanya.
Hal ini biasanya terjadi segera setelah mengonsumsi makanan pemicunya.
4. Mengalami gejala radang usus
Penyakit seperti Crohn dan kolitis ulserativa seringkali dapat menyebabkan radang usus disertai diare kronis.
Diare merupakan suatu kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Jika Anda mengalami gejala diare parah atau berkepanjangan, penting untuk berkonsultasi ke dokter.
Obat apa yang dianjurkan dokter untuk diare?
IDI Kabupaten Boyolali telah melakukan kajian lebih lanjut mengenai penyakit diare, berikut ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
1. Loperamida
Loperamide adalah obat yang digunakan untuk mengontrol dan meringankan gejala diare akut (tiba-tiba) dan diare kronis pada penderita penyakit radang usus.
Obat ini juga bisa diminum untuk mengobati diare berulang atau berkepanjangan akibat kondisi usus.
2. Kaolin-pektin
Kaolin menarik dan menahan bakteri pengikat air di diare dan usus, sehingga menyebabkan tinja menjadi lebih besar.
Untuk dosis, konsultasikan dengan dokter Anda.
3. Attabulkit
Atapulkid adalah obat yang meredakan diare.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.
Meski termasuk obat bebas, Atabulkit tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Attapulgite bekerja dengan cara menyerap bakteri atau racun penyebab diare dan membuangnya melalui tinja.
Jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau berlangsung lebih dari beberapa hari, maka perlu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, termasuk penggunaan antibiotik. (mrk/jpnn)