saranginews.com, JAKARTA – Indonesia Narcotic Watch (INW) menyoroti kejadian kaburnya tujuh tahanan dan narapidana narkoba dari Lapas Selamba. Selain itu, salah satunya adalah seorang pengedar besar bernama Murtala, yang memiliki sejarah panjang kasus narkoba.
CEO INW, Bodi Tanjong, menilai kejadian ini tidak bisa dianggap sebagai kekhilafan belaka, melainkan sebuah kesalahan fatal yang memerlukan investigasi menyeluruh dan mendalam untuk mengetahui kemungkinan keterlibatan petugas lapas dalam kejadian tersebut.
Baca juga: Teman Ungkap Rutinitas Amar Zuni di Rutan Selamba
INW menduga kaburnya tujuh narapidana narkoba dari Lapas Salamba merupakan hasil perencanaan yang matang, dengan kemungkinan adanya keterlibatan petugas lapas dalam jaringan besar narkoba yang menguasai Murtala, kata Bodi, Kamis (11/4).
INW meminta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan segera melakukan investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Dirjen Pemasyarakatan dan seluruh jajarannya dalam kasus kaburnya tahanan dan narapidana.
Baca juga: Kondisi Amr Zuni di Rutan Salamba Saat Ini Masih Baik
Selain itu, pihak Pemasyarakatan juga terus mendapat perhatian akibat terus beredarnya obat-obatan terlarang dari lembaga pemasyarakatan.
Selama petugas pemasyarakatan terus melanggar aturan, maka bisnis narkoba di balik jeruji besi akan terus sulit diberantas.
Baca juga: Kanwil DKI Kunjungi Rutan di Selamba Sesuai Instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
“Kita tahu, sampai saat ini masih ada polisi yang menitipkan ponsel misalnya. Ini salah satu faktor yang memungkinkan narapidana menguasai bisnis narkoba dari dalam lapas,” kata Bodi.
Dengan maraknya peredaran narkoba dari Lapas dan kini dengan kaburnya seorang pengedar narkoba besar, Bodi menilai perombakan total Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sudah tepat.
“Jika melihat dari banyaknya terungkapnya kasus peredaran narkoba yang dikendalikan oleh warga binaan Lapas, hingga kaburnya para pengedar narkoba besar tersebut, sudah sepantasnya Dirjen Lapas dan Lapas Salamba dicopot,” kata Bodi Tanjong. .
INW menuntut segera dilakukan penyidikan terhadap seluruh jajaran aparat kepolisian, mulai dari petugas gate control, satpam hingga atasannya, untuk mengusut kemungkinan adanya kelalaian atau penyalahgunaan wewenang yang menyebabkan lolosnya kasus tersebut secara masif.
Perlu investigasi menyeluruh agar kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari, dan memastikan lembaga pemasyarakatan merupakan tempat yang aman dan bebas dari praktik komersial narkoba.
Bodi menilai peristiwa ini merupakan tamparan keras sekaligus alarm kuat bagi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, untuk segera melakukan pembenahan di lembaganya agar lembaga pemasyarakatan tidak lagi terbuka terhadap aktivitas bisnis narkoba.
Sebagai kementerian baru hasil pemisahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, sudah sepatutnya Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menjadikan reformasi dan perubahan mekanisme dan kelembagaan sebagai program prioritasnya, yang sebenarnya juga merupakan tujuan utama dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. pemisahan imigrasi. dan memperbaiki kantornya sendiri. (cuy/jpnn)
Baca artikel lainnya… Top, Bea Cukai dan Polisi akan bongkar jaringan peredaran narkoba internasional