saranginews.com, JAKARTA – Eko Wibowo, Ketua ASN PPPK 2022 Provinsi Riau, kembali menyampaikan keinginannya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Yang saya hormati para guru, ASN PPPK, dan oknum pejabat pendidikan diminta menaikkan gaji Presiden.
BACA JUGA: Menteri Pendidikan Abdul Muti Ungkap Dua Ratus Sembilan Puluh Ribu Guru Buta Huruf, Jawaban Tetap.
Ekowi mengatakan, itulah nama guru PPPK bergelar magister yang dijanjikan bakal dikampanyekan oleh Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
“Menambah biaya guru sebesar Rp 2 juta berdasarkan sertifikasi adalah tindakan yang tidak adil,” kata Ekowi kepada JPNN, Selasa (26/11).
Baca Selengkapnya: 5 Berita Teratas: Hari Guru Nasional, Mendikbud Berikan 3 Penghargaan, ASN & Honours Terungkap
Menurut Ekowi, guru beserdik jelas mendapat banyak uang. Pemerintah harus menangani guru yang tidak bersertifikat.
Ia juga mengingatkan pemerintah, masih banyak ASN PPPK yang belum terdaftar dan guru terhormat. Jadi tidak ada perbedaan kenaikan gaji.
BACA JUGA: Menkeu Sebut Beban Kerja Guru, Mendikbud Bicara Soal PNS, PPPK, Sertifikat Kehormatan
“Naikkan sebesar Rp 2 juta karena akan timbul permasalahan pada guru yang tidak berizin,” usulnya.
Dia berharap kebijakan presiden melalui Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu’ti mewajibkan semua guru, karena mereka semua mengajar anak-anak daerah.
Kenaikan gaji sebesar Rp2 jangan hanya terbatas pada sebagian guru saja, sehingga Menteri Muti patut mempertimbangkannya.
Cendekiawan muda asal Riau ini yakin, Presiden Prabowo Subianto akan berlaku adil kepada para guru dan pekerja terhormat, tenaga kependidikan se-Indonesia terkait gaji tersebut.
“UU Konstitusi ASN akan ditinjau kembali. ASN tidak boleh ada perubahan, yang ada hanyalah ASN PNS, kemudian PPPK dan ASN akan merasa terhormat dipilih langsung dari PNS,” kata Ketua Solidaritas Nasional Indonesia (SNWI) Wiyatabakti. Tendik selesai untuk wilayah Riau. (esy/jpnn)