saranginews.com, Jakarta – Operasi tulang belakang endoskopi invasif minimal atau BESS (Bilateral Endoscopic Spine Surgery) merupakan salah satu prosedur baru terkait masalah tulang belakang.
Cara ini tidak hanya memberikan cara yang aman, namun juga memberikan harapan baru bagi pasien dengan berbagai keluhan tulang belakang.
Baca Juga AD: Kasus Gastroenterologi Meningkat, Siloam Digestive Center Jadi Pusat Rujukan Gastroenterologi.
Pakar Silom Hospital Group seperti Dr. S. Dohar A. L. Tobing, Sp.OT (K) – Tulang Belakang RS Silom Mompang menjelaskan bahwa BESS merupakan prosedur pembedahan yang menggunakan teknologi endoskopi untuk mengakses tulang belakang dengan cara minimal invasif.
Prosedur ini melibatkan penggunaan instrumen yang sangat kecil dan kamera, yang memungkinkan dokter melakukan prosedur melalui sayatan kecil, tidak lebih dari satu sentimeter.
Baca juga: SIG Raih Standar Emas dalam Asia Sustainability Report Rating Awards 2024
Dengan cara ini BESS dapat mengurangi nyeri otot sekitar tulang belakang yang sangat bermanfaat untuk aktivitas tradisional.
Keuntungan utama BESS adalah berkurangnya rasa sakit dan waktu pemulihan pasien yang lebih cepat
Baca Juga: BTN Raih Penghargaan di LinkedIn Talent Awards
Dengan sayatan kecil, kerusakan pada sumsum tulang belakang dan jaringan lunak berkurang, yang secara langsung mempengaruhi pengalaman bedah pasien.
Mengapa BESS menjadi pilihan pertama?
“Salah satu alasan utama mengapa BESS lebih disukai adalah kemampuannya dalam menyembuhkan dengan cepat. Dengan memperkecil ukuran penyakit gondok, BESS tidak hanya mengurangi rasa sakit, tetapi juga mempercepat penyembuhan,” kata Dr. Dohar.
Pasien yang mengikuti prosedur ini sering kali melaporkan bahwa mereka merasa lebih baik dan dapat berjalan lebih cepat dibandingkan prosedur bedah tradisional, yang seringkali memerlukan lebih banyak waktu dan waktu.
Keuntungan lainnya adalah berkurangnya kebutuhan perawatan pasca operasi. Kebanyakan pasien dengan BESS tidak memerlukan obat pereda nyeri, sehingga dapat mengurangi risiko efek samping.
“Proses pemulihan setelah BESS biasanya lebih cepat dan mudah dibandingkan prosedur bedah. Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat kembali bekerja dalam beberapa hari, tergantung pada jenis pekerjaan dan tingkat kesulitannya,” kata Dr. Jeftah F. Tobing, Sp.OT, dari Siloam Hospital Lippo Gram Karawasi (para. K)
Pasien juga mengalami lebih sedikit komplikasi selama pemulihan
Penelitian menunjukkan bahwa BESS mengurangi infeksi dan pendarahan, yang merupakan risiko umum dalam pembedahan.
Pasien yang menjalani BESS melaporkan kepuasan yang tinggi terhadap hasil pembedahan dan proses pemulihan, sehingga menciptakan pengalaman positif secara keseluruhan.
“Prosedur ini menggunakan endoskopi, kamera kecil, dan instrumen bedah yang dirancang khusus agar dokter bisa lebih efisien,” kata Dr. Yefta (chi/jpnn)
Baca artikel lainnya IKLAN… Jaga kesehatan jantung dengan 7 cara alami ini