saranginews.com, Jakarta – Dua vertikal Departemen Bea dan Cukai yaitu Bea Cukai Marunda dan Bekasi melakukan layanan Customer to Customer Visit (CVC) dengan mengunjungi dua perusahaan di wilayah kerjanya.
Pada Agustus 2024, Bea dan Cukai Marunda mengunjungi PT Jakarta Indonesia Makmur, pabrik minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang memproduksi minuman beralkohol untuk pasar dalam negeri, dan melakukan CVC.
Baca Juga: Persetujuan KB, Perluasan Akses Pasar, Subsidi Bea Cukai untuk Perusahaan Ini
Tujuan kunjungan ini untuk membantu PT Jakarta Indonesia Makmur membahas kondisi pasar terkini serta peraturan industri barang kena cukai yang berlaku saat ini, kata Ansep Dudi Ginanger, Kepala Humas dan Penyuluhan Kepabeanan.
Ia menambahkan, melalui CVC, pihaknya akan memastikan perseroan terus mematuhi seluruh regulasi yang berlaku dan mendukung perseroan menghadapi tantangan pasar yang dinamis.
Baca: Bea Cukai Yogyakarta Keluarkan Barang yang Diamankan Sebelumnya, Ini Harganya
Di CVC, Bea dan Cukai Marunda mengawasi langsung proses pembuatan/manufaktur MMEA di pabrik perusahaan.
Setelah itu dibahas isu-isu penting seperti strategi pemasaran, inovasi produk dan persaingan pasar yang sehat.
Baca selengkapnya: Dukungan untuk bisnis berorientasi ekspor di Jawa Timur, bantu naikkan bea dan cukai
Encep berharap diskusi yang dilakukan dapat membantu perusahaan mempertahankan daya saing dengan memenuhi seluruh kewajiban di bidang cukai, sehingga PT Jakarta Indonesia Makmur dapat berkembang di pasar yang kompetitif.
“Kami berharap CVC ini dapat memperkuat hubungan antara bea cukai dan perusahaan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berdampak pada pendapatan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Kegiatan serupa dilakukan Bea dan Cukai Bekasi pada tanggal 29 Agustus 2024 dengan mengunjungi salah satu pabrik yang mendapat fasilitas zona disetujui seperti PT Adami Manufacturing Indonesia.
Perusahaan ini terkenal memproduksi kWh meter dan aksesorisnya.
Melalui layanan CVC ini, Bea dan Cukai Bekasi berkesempatan untuk berkomunikasi dan mempelajari lebih lanjut proses bisnis perusahaan untuk mengoptimalkan pemberian layanan kepabeanan.
“Pemberian kelonggaran kepabeanan kepada produsen yang berorientasi ekspor dimaksudkan untuk mendorong pelaku usaha agar terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspornya. Langkah ini diharapkan dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan pendapatan pemerintah dari sektor bea dan cukai,” Encep menjelaskan. .
Menurut Antsepp, pemerintah mengandalkan perusahaan untuk mengembangkan industri dalam negeri dengan memanfaatkan fasilitas di sektor yang disetujui secara maksimal dan maksimal.
Ia berharap kantor bea cukai akan membantu perusahaan memaksimalkan eksploitasi tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian dengan mempromosikan produk perusahaan kepada konsumen yang belum tersentuh.
Suhardi, General Manager pabrik PT Adami Manufacturing Indonesia, mengatakan pihaknya menyediakan produk-produk berkualitas tinggi kepada pelanggannya di seluruh dunia.
“Komitmen kami adalah mendorong pengembangan desain produk, standar kualitas, pengembangan profesional tim kami yang berdedikasi, dan pengembangan teknologi. Dengan disediakannya fasilitas area koneksi ini, kami merasa sangat terbantu karena manfaatnya bagi perusahaan kami ke depannya sangat jelas. , “katanya. (Jepang)
Baca artikel lainnya… Kanwil Bea dan Cukai Kalbar izinkan fasilitas PLB PT Surya Interipramakarya.