saranginews.com, BATANG – Demam tifoid merupakan penyakit yang dapat menyerang segala usia, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), prevalensi demam tifoid di Indonesia berkisar antara 350-810 per 100.000 penduduk.
Baca Juga: Bilang Sepertinya Demam Ayo Ubah Penampilannya
Artinya, 4.444 orang menderita demam tifoid setiap tahunnya.
Oleh karena itu, demam tifoid di Indonesia dikatakan menular.
Baca juga: Pengobatan Demam Tifoid Tridianto Memenuhi Recall Pariscream
IDI Kabupaten Batang selalu memberikan layanan kesehatan gratis seperti pemeriksaan kesehatan gratis dan USG bagi ibu hamil.
IDI Kabupaten Batang saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai gejala demam tifoid dan pengobatan yang tepat bagi pasien.
Alamat website IDI Kabupaten Batang adalah idikabbatang.org merupakan cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi dokter di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, dan mengedukasi masyarakat tentang kesehatan.
IDI Kabupaten Batang terletak di Desa Jalan Raya Masin.
Apa penyebab demam tifoid?
IDI Kabupaten Batang memastikan demam tifoid atau demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.
Penyebab utama demam tifoid adalah sebagai berikut:
1. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi
Virus tifus biasanya ditularkan melalui makanan yang kurang matang, terutama makanan laut atau daging yang terkontaminasi, yang juga dapat menyebabkan penyakit demam tifoid.
Kemudian minumlah air yang tidak bersih, baik dari air keran yang tidak aman atau air yang tidak dimasak.
2. Lingkungan dengan kebersihan yang buruk
Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum makan dapat meningkatkan risiko infeksi.
Kebiasaan buruk ini seringkali menjadi alasan utamanya.
3. Sayuran tumbuh buruk.
Mengonsumsi sayuran yang ditanam di air yang terkontaminasi tinja atau makanan laut dari sumber yang tidak bersih juga dapat menyebabkan infeksi.
Obat apa saja yang dianjurkan untuk penderita demam tifoid?
IDI Kabupaten Batang sedang melakukan penelitian tambahan mengenai pengobatan demam tifoid pada orang dewasa dan anak-anak.
Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala demam tifoid, antara lain:
1. Ceftriaxone
Ceftriaxone termasuk dalam kelompok sefalosporin yang membunuh bakteri penyebab demam tifoid.
Obat ini memerlukan resep dokter untuk menggunakannya.
2. Parasetamol
Demam tifoid mungkin merupakan gejala demam tifoid yang paling umum.
Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan meresepkan obat antipiretik demam tifoid yang dijual bebas, seperti paracetamol.
Parasetamol mungkin merupakan obat yang aman digunakan bagi penderita demam tifoid pada usia berapa pun.
3. Siprofloksasin
Ciprofloxacin adalah obat antipiretik yang mengandung antibiotik ciprofloxacin.
Demam tifoid efektif membunuh Salmonella typhi.
Ciprofloxacin harus dikonsumsi bersama makanan untuk mencegah sakit maag.
Minumlah dua kali sehari atau sesuai anjuran dokter Anda.
4. Zitromaks
Zithromax adalah obat tipes yang mengandung azitromisin.
Antibiotik ini efektif menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab demam tifoid.
Obatnya bisa diminum dengan atau tanpa makanan.
Obat-obatan tersebut harus digunakan sesuai anjuran dokter, terutama antibiotik yang memerlukan resep dokter untuk memastikan dosis dan jenis obat yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.
Jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik atau malah bertambah parah, temui kembali dokter Anda untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (Tanda / Keju)