saranginews.com, JAKARTA – Praktisi industri plastik memastikan liter polikarbonat lolos uji migrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum siap didistribusikan ke konsumen industri air minum dalam kemasan (AMDK).
Hasilnya menunjukkan bahwa pada galon BPA yang diproduksi pabrik, migrasinya jauh di bawah tingkat migrasi aman sebesar 0,6 bpj (parts per Million) yang ditetapkan oleh BPOM Markun, praktisi yang ikut serta dalam bidang ini. Industri plastik telah lama menyatakan bahwa galon polikarbonat yang diproduksi dari plastik telah lulus uji migrasi BPA dari BPOM.
Baca juga: Meluasnya Masalah Penyemprotan Air ke Liter Air Minum Dalam Kemasan, Pakar Kejahatan Peringatkan Konsekuensinya
Menurutnya, setelah muncul permasalahan BPA di masyarakat, BPOM melakukan tes migrasi BPA setahun sekali.
“Tes migrasi sebelumnya sebenarnya dilakukan setiap dua tahun sekali,” ujarnya kepada media baru-baru ini. Selalu di bawah 0,01 bpy.
Baca juga: Soal BPA Hanya Hoax, Jadi Konsumen Tak Perlu Ragu Konsumsi AMDK Liter Polikarbonat.
“Semakin kecil hasil migrasinya, semakin sulit terbaca,” ujarnya. Menurut dia, pabrik pembuat galon polikarbonat juga harus mencantumkan pada kemasannya bahwa produknya aman.
“Selain itu, sebagai fasilitas pengemasan, BPOM adalah pabrik yang memungkinkan galon kita beredar,” ujarnya. Kadar BPA galon ini lebih rendah dari standar yang ditentukan,” menurut Markun. Izin edar ke BPOM juga diminta oleh Perusahaan AMDK yang menggunakan kemasan galon polikarbonat.
Baca juga: Kementerian Perdagangan Minta Angkutan AMDK Tak Dilarang Saat Hari Raya Keagamaan
“Sebelum diedarkan, kami harus memiliki izin edar dari BPOM dan pelanggan kami yang memintanya,” ujarnya. Kemasan yang kami produksi harus terstandarisasi. Kalau tidak memenuhi syarat izin edar, salah juga kalau kita menjualnya. “Jadi sebagai pemasok, kita harus memastikan kemasan kita aman digunakan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, polikarbonat dihasilkan melalui proses polikondensasi dimana BPA bereaksi dengan karbon klorida (Cl?CO) atau fosgen (COCl?) membentuk rantai polimer.
Struktur BPA dengan dua gugus fenolik yang dihubungkan oleh jembatan karbon memungkinkan terbentuknya rantai panjang yang memberikan sifat karakteristik polikarbonat seperti kekuatan, presisi, dan ketahanan benturan. Kehadiran BPA dalam polikarbonat memberikan sifat mekanik material yang kuat seperti ketahanan benturan dan kekerasan. Selain itu polikarbonat juga memiliki kejernihan optik yang tinggi, polikarbonat berbahan BPA tahan benturan dan memiliki stabilitas termal yang baik. “Ini membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan bahan yang kuat dan tahan lama,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua plastik dibuat dari plastik yang dicairkan dan kemudian dikemas. BPA ditemukan dalam tablet plastik.
“Untuk melelehkan polikarbonat dibutuhkan suhu hingga 300 derajat. Lalu bagaimana mungkin plastik hanya bisa bermigrasi jika terkena sinar matahari, dan karena gesekan tidak bisa bermigrasi di wilayah tersebut.”
“Masuk akal saja kalau ada gesekan, bagian luarnya bergesekan dan bagian dalam hanya menyentuh air. Jadi kalau bagian luarnya bergesekan, bagaimana BPA bisa keluar dari air yang ada di dalam galon.” bingung tentang masalah BPA. Menurutnya, persoalan BPA hanya dilarang.
“Sebenarnya tidak semua di luar negeri, tapi hanya di Eropa. Di Amerika, China, Rusia, Australia masih belum,” ujarnya.