Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih

saranginews.com, JAKARTA – Electricity Connect 2024 ditetapkan menjadi tahapan penting untuk menampilkan solusi inovatif yang dapat memecahkan tantangan transisi energi ramah lingkungan.

Acara yang mengusung motto “Going beyond energy, energizing the future” ini tidak hanya merupakan pameran teknologi terkini, namun juga merupakan forum kerja sama global untuk mempercepat pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) dan pada tahun 2060. .

BACA JUGA: Musim kemarau, pengeboran pertamina bawa energi bersih ke Kalimantan Timur

Ketua Panitia Sambung Listrik 2024 Arsyadani H. Akmalaputri menekankan pentingnya peran teknologi dalam mempercepat transisi menuju energi ramah lingkungan.

Menurutnya, acara tersebut akan didedikasikan untuk inovasi seperti digitalisasi sistem kelistrikan, ekosistem kendaraan listrik, solusi Internet of Things (IoT) untuk rumah dan kantor masa depan.

BACA JUGA: Untuk mendukung energi bersih, KCE menawarkan panel surya untuk industri dan rumah tangga

“Teknologi yang dipamerkan tidak hanya inovatif, tetapi juga penting dalam mempercepat transformasi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Arsyadanni.

Nur Yulianto, akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), memuji inisiatif tersebut.

BACA JUGA: Reboisasi di lahan prima dipandang sebagai solusi kelancaran transisi menuju energi bersih

Menurut dia, agenda transisi energi tidak hanya sekedar inovasi, tetapi juga strategi untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

“Sumber energi fosil kita sebagian besar masih impor. “Ini merupakan tantangan serius yang perlu diselesaikan dengan langkah nyata untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan,” tegas Nur Yulianto.

Ia juga menekankan pentingnya percepatan penggunaan sumber energi terbarukan agar Indonesia tidak hanya mencapai target NZE, namun juga menciptakan sistem energi dan perekonomian yang lebih stabil dan berkelanjutan.

“Sebagai ilmuwan, kami sangat mendukung langkah ini dan berharap ada momentum yang lebih besar lagi,” kata Noor.

Sementara itu, Daniel Murdiyarso, Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), mengatakan untuk mempercepat transisi menuju energi ramah lingkungan, perlu fokus pada tiga sektor utama, yaitu transportasi, pembangkit listrik, dan infrastruktur.

“Khususnya di Indonesia yang pembangkit listriknya masih sangat bergantung pada batu bara, ini merupakan permasalahan besar yang perlu diatasi bersama-sama,” kata Daniel.

Yang juga memprihatinkan adalah sektor transportasi yang masih didominasi kendaraan berbahan bakar fosil.

Daniel menegaskan, kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat penting untuk mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan di bidang energi.

Electricity Connect 2024 yang digelar pada 20-22 November di Jakarta Convention Center (JCC) diharapkan mampu menarik lebih dari 500 peserta pameran dan 15.000 pengunjung dari berbagai sektor.

Acara ini akan menjadi ruang interaksi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk menemukan solusi bersama terhadap tantangan energi global.

Salah satu agenda utama adalah konferensi yang menghadirkan pembicara terkemuka seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, dan Wakil Ketua Korea Smart Grid Association. . Jae Won Chang.

Mereka akan berbagi wawasan tentang strategi dan peluang transisi menuju energi ramah lingkungan.

Selain itu, sejumlah perusahaan dan ilmuwan internasional berpartisipasi dalam diskusi mengenai pengembangan teknologi dan kebijakan yang mendukung pencapaian tujuan NZE.

Diskusi ini diharapkan dapat memberikan panduan konkrit bagi Indonesia dalam memanfaatkan transformasi energi global (jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *