saranginews.com – Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendez PDT) Yandri Susanto buka-bukaan soal surat ajakan penularan virus dengan judul kementerian.
Yandri telah mengundang Khati Mukhtar, sekretaris desa, ketua RW, ketua RT serta kader PKK dan Posyandu untuk mengikuti kunjungan kedua ibu Yandri Biasmavathi.
BACA JUGA: Berat! Vanto Yandri menilai surat yang diterbitkan Susanto merupakan bentuk penyalahgunaan jabatan
Pesan Mahfud MD tersebut mengolok-olok Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto karena menggunakan surat menteri. Adegan X @mohmahfudmd
Acara pemindahan tersebut digelar Yandri di Sekolah Keamanan Islam BAI Mahdi Sholeh Ma’mun di Kabupaten Serang, Banten pada Selasa (22/10/2024).
BACA JUGA: Presiden PGRI: Yang Terhormat Guru Supriyani 2024 Harus Lulus Tes PPPK!
Yandry menegaskan, operasi tersebut tidak ada kaitannya dengan unsur dan konten politik.
Ia bahkan mengaku tak ingin orangtuanya terpengaruh unsur politik.
BACA: Guru Supriyani, yang dituduh memukuli putra polisi, menuntut 50 juta kroon dan menyuruhnya mengundurkan diri.
Yandri di Serang mengatakan, “Tidak ada unsur politik dalam prosesnya, kami tidak ingin acara ini dipengaruhi oleh unsur politik. Bahkan hari ini kami berdonasi, ini atas nama ibu kami.”
Meski demikian, Yandri mengucapkan terima kasih kepada mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfoud MD yang menegurnya melalui akun media sosial X (Twitter).
“Terima kasih Pak Mahfud yang sudah mengkritisi dan kami tidak akan mengulanginya lagi. Tapi kegiatan hari Santri hari ini dan untuk ibu kami tidak ada unsur lain,” ujarnya.
Yandry mencatat, hal ini bisa diperbaiki dan aktivitasnya tidak akan disalahgunakan.
Dikatakannya, “Sebenarnya tidak hanya kepala desa saja yang diundang dalam upacara ini, tapi juga gubernur, sekretaris daerah, dan kepala daerah lainnya, rektor, ulama, dan wakil masyarakat.
Istri Yandy, Ratu Zakia, juga ikut bersamanya dalam acara pemindahan tersebut. Ratu Zakia saat ini mencalonkan diri sebagai calon Presiden Serang pada Pilkada 2024.
Yandy menegaskan, tidak ada aturan dalam memilih ratu Zakia.
“Meskipun persembahan makanan itu atas nama ibu kami dan ucapan terima kasih kepada putra kami, namun itu adalah cara kami putra orang tua kami.”
Surat Mantan Kepala Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tertinggal : 19/UMM.02.03/X/2024.
Dalam surat yang ditandatangani Yandri Susanto, ia juga mengundang kepala desa, ketua RT, dan kader posyandu Serang, Banten, wilayah Kramatwatu untuk menghadiri upacara peringatan hari Santri ke-2 sekaligus syukuran.
Surat tersebut ditandatangani Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024 atau tanggal pelantikannya sebagai menteri.
Sedangkan acara pindahan akan dilaksanakan pada Selasa, 22 Oktober 2024 di BAI Islamic Central School Mehdi Sholeh Ma’mun Disentil Mahfud MD di media sosial.
Sebelumnya, Mahfoud menuliskan pendapatnya atas surat yang ditandatangani Perdana Menteri dan Yandri yang baru dilantik.
“Saran hari kedua ke Menteri Desa. Kalau benar surat berikutnya dari menteri, maka tidak benar,” ujarnya seperti dikutip JPNN, Selasa.
Mahfud mengatakan formulir menteri sebaiknya tidak digunakan. Undangan untuk menghadiri acara pindahan harus dilakukan atas nama perseorangan atau pihak pondok pesantren.
Mahfud mengatakan: “Masyarakat atau guru pesantren sebaiknya diundang dalam kegiatan keluarga seperti penghormatan ibu dan peringatan hari-hari keagamaan di pesantren. Tidak boleh menggunakan brosur dan stempel Kementerian. Hati-hati kedepannya.”
Postingan Mahfoud di X banyak dibalas netizen, salah satunya akun @bonnietriyana.
Surat tersebut mempertanyakan kemungkinan diadakannya acara truk terkait pencalonan istri Yandri, Ratu Rachmatuzakia, sebagai Camat Serang.
Tanya akun @bonnietriyana menanggapi unggahan Mahfud X. (gemuk/ant/jpnn): “Apakah ini ada hubungannya dengan istri menteri yang sudah dinobatkan sebagai Raja Serang?”