saranginews.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendapat insentif keuangan sebesar 6,45 miliar rupiah dari pemerintah pusat karena luar biasa.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden RI Maarif Amin kepada Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Deforestasi pada Rakornas Percepatan. Selasa (9/4) ada diskon luar biasa di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Baca Juga: 77 Atlet Tunggal Bakal Tingkatkan Konten Utama Jawa di PON XXI, Daegu: Semoga Berhasil
Nana mengatakan pada tahun 2023, Jawa Tengah akan mendapatkan penghargaan yang sama senilai 5,97 miliar rupiah, bahkan lebih banyak lagi pada tahun ini.
Insentif yang diterima akan digunakan untuk membuang sisa residu di Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Nana Sudjana berharap Anggota DPRD Jateng menjaga kepercayaan masyarakat
Nana mengatakan, Pemprov Jateng menganggarkan dana sebesar 194,6 miliar rupiah untuk mempercepat penanganan kejutan tersebut. Anggaran ini diberikan dalam bentuk bantuan keuangan kepada daerah/kota, terutama jika terjadi kasus-kasus yang mengagetkan.
“Sasarannya di beberapa tempat atau daerah/kota yang tingkat kejutannya masih tinggi,” kata Nana usai acara.
Baca juga: Nana Sujana: Waspadai Potensi Kerawanan Pilkada Serentak
Menurut Nan, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024, angka prevalensi di Jawa Tengah sebesar 20,7 persen, turun 0,1 persen dari tahun 2022.
Nana menjelaskan bahwa langkah-langkah untuk mempercepat pemotongan yang mengesankan di Jawa Tengah sebagian besar bersifat kolaboratif. antara pemerintah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, swasta dan tokoh agama dan masyarakat.
“Jadi untuk mencapai sesuatu yang besar diperlukan kerja sama,” jelasnya. “Kita tidak bisa melakukannya sendiri, dan itu berarti kita harus mengikutsertakan tokoh agama dan tokoh masyarakat.”
Intervensi yang konkrit dan nyata sungguh mengejutkan, lanjutnya. Nana menjelaskan, salah satu intervensi penting adalah memastikan konsumsi air yang cukup oleh masyarakat.
Sebuah contoh intervensi konkrit yang dilakukan melalui kolaborasi dan kerja sama multipihak. Selain itu juga memberikan edukasi kepada calon pengantin dan remaja putri.
Wakil Presiden Republik Indonesia K. H. Maroof Amin dalam sambutannya mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan upaya pencegahan kemacetan melalui kegiatan serentak yang dilaksanakan di seluruh daerah/kota. Data dari kegiatan yang dilaksanakan harus digunakan dalam program berikut.
“Data ini harus menjadi dasar intervensi yang paling sensitif dan spesifik, sehingga program yang dikembangkan dapat tepat sasaran dan segera mencapai tujuan untuk mencapai prevalensi yang mencengangkan,” kata Wapres. (saranginews.com)