saranginews.com, Jakarta – ArtSociates kembali menjadi tuan rumah Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) di Galeri Longwangi.
Beberapa perubahan format dilakukan tahun ini untuk menegaskan misi pengembangan seni dan seniman kontemporer di Indonesia.
Baca Juga: 18 Karya Seniman Residen Baku Konek Ikuti Pameran Jakarta Biennale 2024
Diketahui BACAA pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010. Keberadaannya menjadi wadah penting untuk menunjang perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia.
ArtSociates menjadikan BACAA sebagai bentuk nyata komitmennya untuk memberikan ruang bagi seniman-seniman berbakat untuk memberikan kontribusi nyata pada kancah seni nasional dan internasional.
Baca Juga: Galeri Linda Hadirkan Karya Seniman Tiongkok di Pameran Patung Terbesar di PIK 2
“Di tahun kedelapan ini, kami memperkuat komitmen untuk mendukung pengembangan seni rupa tanah air, namun dalam format yang lebih baik dan selektif. Format baru BaCAA lebih selektif dan berorientasi pada rekomendasi para ahli”, direktur ArtSociates kata Andonovati pada Selasa (22/10) dalam posisinya.
Pada BACAA tahun ini, Artociates memperkenalkan sistem Proximity Challenge. Sebelumnya mereka menggunakan sistem panggilan terbuka.
Baca Juga: Sisky dan Aktor Lainnya Divonis Satu Tahun Karena Syuting Film Porno
Dalam sistem baru ini, 10 kalangan pencalonan yang terdiri dari kurator, akademisi, kolektor, seniman, galeris, dan pakar pameran seni diundang untuk mencalonkan tiga seniman yang patut mendapat perhatian di kancah seni rupa kontemporer saat ini.
Sebanyak 23 seniman yang direkomendasikan panitia nominasi akan langsung memamerkan karyanya di Galeri Longwangi tanpa ada proses seleksi lebih lanjut.
“Kami percaya pendekatan ini memberikan kesempatan kepada seniman terpilih untuk tampil di platform yang tidak hanya mempromosikan karyanya, namun juga memberi mereka pengakuan dari jaringan profesional seni yang lebih luas,” jelasnya.
Format baru lainnya, batasan usia keikutsertaan artis dari maksimal 40 tahun hingga maksimal 45 tahun. Tujuannya adalah untuk memberikan ruang bagi lebih banyak seniman dari segala usia.
Karya-karya dalam pameran ini akan dinilai oleh 5 juri yang terdiri dari kurator profesional Indonesia dan internasional, art fair, jurnalis, akademisi, seniman, dan galeris.
Beberapa artis diumumkan sebagai pemenang BACAA pada Sabtu (19/10) malam. Selain uang tunai, beberapa pemenang menerima kontrak eksklusif 10 bulan dengan ArtSociates untuk membuat pameran tunggal.
Pemenang BACAA Award antara lain Studio Pancaroba dengan hadiah uang tunai sebesar 100 juta rupiah, Aurora Arazzi dengan hadiah sebesar 100 juta rupiah untuk biaya produksi satu pameran, dan Halih Adika Paripurna yang mendapatkan residensi di La Rochelle, Perancis.
Kategori Honorable Mention dimenangkan oleh Dzikra Afifa dan Henriette Lewis. Biaya produksi untuk kedua pameran tersebut masing-masing sebesar Rp 50 juta.
“Kami berharap BaCAA menjadi ajang penting yang mendukung dan merayakan karya seniman kontemporer Indonesia, serta menegaskan kembali komitmen kami terhadap pengembangan praktik seni rupa di Indonesia,” ujarnya. (mcr27/jpnn)
Baca artikel lainnya… Selebritis 19 tahun ini ditahan polisi, serius soalnya.