saranginews.com, JAKARTA – Peneliti dan konsultan Voxpol Center Asrirawan mengatakan dua Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A. Rafiq dinilai responden cocok menduduki posisi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
Penilaian ini karena mayoritas responden (91,3%) setuju bahwa Kota Depok dipimpin oleh tokoh agama dan penganutnya.
Baca Juga: Voxpol Mundur dari Persepi Takut Diusut Pilgub NTT?
Asrirawan mengatakan, hanya 5,0 persen warga yang tidak setuju dengan isu tersebut dan sisanya 3,7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
“Responden menilai Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A. Rafiq sebagai pasangan wali kota paling religius dengan perolehan skor 54,3 persen. Sedangkan Pak Supian Suri-Chandra Rahmansyah hanya meraih 39,5 persen dan 6,2 tidak menjawab atau tidak tahu,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (16/11).
Baca selengkapnya: Mahyeldi kembali dicari sebagai gubernur Sumatera Barat, menurut jajak pendapat Voxpol
Menurut dia, sebanyak 67,7 persen warga Depok menyukai Imam Budi Hartono, sedangkan Ririn Farabi A Rafiq populer di kalangan 62,8 persen warga.
Lawannya Supin Suri hanya mendapat 58,2 persen dan Chandra Rahmansyah 52,2 persen.
Akibat lainnya, kata dia, warga Depok yang memilih PKS dan Golkar memberikan dukungan kuat terhadap pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq.
PKS memiliki basis pemilih terbesar di Depok dengan 35,8 persen, disusul Partai Gerindra dengan 27,2 persen, dan Golkar dengan 12,8 persen.
Basis pemilih Golkar 12,8 persen, dengan 70,1 persen memilih pasangan Imam-Ririn. Basis pemilih PKS 35,8 persen, di mana mereka memilih Imam-Ririn sebesar 87 persen. Pak Asrirawan menjelaskan, dari data Voxpol, nampaknya tidak ada pembagian suara yang signifikan antara pemilih Partai Golkar dan basis pemilih PKS,”
Asrirawan mengatakan, hanya 9,8 persen pemilih PKS yang memilih pasangan Supian-Chandra. Sementara itu, 3,3 persen tidak merespons.
Saat itu, mayoritas pemilih Golkar, partai terbesar ketiga di Depok (70,1 persen), mendukung Imam-Ririn. Hanya 23,4 persen yang mendukung Supian-Chandra dan 6,5 persen tidak menjawab atau mengaku tidak tahu.
Bahkan, kata dia, 22,7 persen pemilih Partai Gerindra, partai terbesar kedua di Depok dan pendukung pasangan Supian-Chandra, memilih Imam-Ririn.
Secara umum, Imam-Ririn bisa dikatakan mendapat dukungan kuat dari pemilih tiga partai penguasa di Depok, kata Asrirawan.
Bahkan, kata dia, pendukung Partai Ummat seluruhnya atau 100 persen memilih pasangan Imam-Ririn.
Selain itu, Pak Asrirawan mengatakan, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq, meraih suara terbanyak dari pemilih. Selain itu, Imam Budi Hartono menduduki peringkat pertama popularitas dengan 82,7 persen, disusul Ririn Farabi A. Rafiq (74,2 persen).
Pak Asrirawan mengatakan, “Simulasi pemilihan calon Pak Depok, pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A. Rafiq memimpin dengan perolehan suara 51,7%, hasil pemilu Supian Suri-Chandra Rahmansyah dengan 39,2%.
Diketahui, hanya dua pasangan calon yang mengikuti Pilkada Kota Depok. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq mendapat nomor urut 1 dan pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah mendapat nomor urut 2.
Menurut dia, pada pertanyaan tertutup yang mempertemukan dua nama tersebut, Imam Budi Hartono unggul dengan perolehan suara 50,3 persen, mengungguli Supian Suri dengan perolehan suara 40,3 persen. Pada simulasi pertanyaan tertutup dua nama, Ririn Farabi A. Rafiq unggul dengan perolehan suara 52,3 persen, mengalahkan Chandra Rahmansyah dengan perolehan suara 36,8 persen.
Asrirawan mengatakan mayoritas responden (83,2 persen) stabil, namun 9,7 persen responden belum stabil atau bisa berganti pilihan terhadap calon presiden Depok. Kemudian, mayoritas responden (75,5 persen) merupakan pemilih rasional, disusul pemilih psikologis (14,2 persen), dan pemilih sosiologis sebanyak 31 orang (4,8 persen).
Menurut dia, nantinya hasil survei yang dilakukan lembaga yang dipimpinnya menunjukkan bahwa responden menilai Imam Budi Hartono – Ririn Farabi A. Rafiq sebagai pasangan calon yang paling layak memimpin Depok sebagai wali kota/wakil wali kota. Selanjutnya, mayoritas responden (56,8 persen) menilai pasangan Imam Budi Hartono – Ririn Farabi A. Rafiq sebagai pasangan yang tepat memimpin Depok periode 2024-2029, ujarnya.
Dari survei tersebut, kata dia, sebagian besar responden (93 persen) sudah mengetahui akan dilaksanakannya pemilu serentak pada tahun 2024 dan sebagian besar responden (95,7 persen) akan mengikuti pemilukada.
Sebagian besar responden (81 persen) sudah memiliki calon Wali Kota Depok, namun 15 persen responden belum memilih.
Mayoritas responden (66,8 persen) melihat banyaknya calon petinggi di daerah sebagai alasan untuk memilih lebih banyak dibandingkan partai pengusungnya (26,2 persen). “Pengurus daerah (30,8 persen)) dan politisi/anggota partai (26,2 persen) merupakan dua pengalaman dasar calon daerah yang paling diinginkan oleh mereka yang disurvei,” jelasnya.
Warga Depok (91,3 persen), lanjutnya, mengakui kotanya dipimpin oleh tokoh agama yang beriman pada agamanya. Responden menilai Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A. Rafiq sebagai pasangan wali kota paling religius dengan skor 54,3 persen. Sedangkan kompetitor Supian Suri – Chandra Rahmansyah hanya mendapat skor 39,5 persen dan tidak merespon 6,2 persen.
Pesaing seperti Superya Suri – Chandrahamsya hanya mendapat skor 39,5 persen dan 6,2 persen tidak merespon. Responden menilai Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A. Rafiq merupakan kandidat terdekat perdana menteri.
“Peningkatan kualitas pendidikan (30,3 persen), pelayanan kesehatan yang lebih baik (16,5 persen) dan penguatan perekonomian daerah (12,2 persen) menjadi harapan responden terhadap calon Wali Kota Depok terpilih,” tutupnya.
Survei ini dilakukan Voxpol selama 10 hari, mulai tanggal 2 hingga 11 November 2024, terhadap masyarakat yang berdomisili di Depok dan mempunyai hak pilih (pemegang kartu identitas). Sebaran sampelnya berasal dari 11 kecamatan di kabupaten tersebut, yang tersebar menurut rasio jumlah penduduk.
Jumlah responden survei ini sebanyak 600 orang dengan perbandingan (50:50) laki-laki dan perempuan. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±4,00 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
20 persen dari total sampel akan dikonfirmasi ulang secara acak dengan mengunjungi dan mewawancarai responden yang dipilih kembali oleh koordinator wilayah, dan 10 persen akan diwawancarai kembali oleh tim verifikasi Voxpol pusat untuk memastikan verifikasi data (mcr10/jpnn).