saranginews.com, Jakarta – Ketua Umum Persatuan Petani Tembakau Indonesia (DPC APTI) Cabang Pamekasan, Samukra, meminta Presiden Prabowo berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani tembakau melalui kebijakan memajukan pertanian tembakau di Tanah Air.
“Pemerintah harus memberikan dukungan teknis terhadap pertanian tembakau dan cengkeh, menjamin akses permodalan dan menciptakan infrastruktur yang memadai agar produktivitas optimal dan berkelanjutan,” kata Samura.
Baca Juga: APTI menilai PP 28/2024 dan RPMK membunuh pekerja tembakau
Samukrah juga berharap Presiden Prabowo tidak menerima Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
Hal ini sejalan dengan poin pidato Presiden Prabowo yang menyebut kita bangsa pemberani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut akan rintangan, bangsa yang tidak takut akan ancaman.
Baca juga: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Hadirkan Koleksi dan Koleksi Buku Majalah Kata
“Demi melindungi ekosistem tembakau nasional dari tekanan internasional yang dilakukan FCTC, Presiden Prabowo diminta membatalkannya karena konvensi tersebut tidak mempertimbangkan aspek kehidupan para pemangku kepentingan ekosistem tembakau dari atas hingga bawah,” kata Samukra.
Ia pun mengapresiasi keputusan pemerintah yang tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun 2025.
Baca juga: Passerpolis lanjutkan kemitraan dengan Goek
Samukrah juga berharap Presiden Prabowo mengkaji Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang Keamanan Tembakau dan Elektronik. Produk rokok. Pasalnya, produk hukum tersebut mendapat penolakan dari berbagai pemangku kepentingan nasional.
“Kami berharap Pak Presiden Prabowo bertindak bijaksana dan mengkaji ulang peraturan yang menimbulkan keresahan masyarakat, dengan mengedepankan partisipasi masyarakat.” Hal ini untuk menjaga dan menjaga kedaulatan perekonomian tembakau nasional,” ujarnya.
Sementara itu, hasil kajian pengurus Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Cabang Pamekasan yang bertajuk, “Produktivitas Petani Tembakau dan Pengusaha Rokok Lokal di Pamekasan (2024) Peran Pemerintah Meningkat” menunjukkan bahwa permintaan pasar karena tembakau tidak pernah berkurang sehingga produksinya selalu perlu disesuaikan untuk memenuhi permintaan pasar, baik dalam negeri maupun internasional. adalah
Jenderal mengatakan, “Bagi Indonesia, tembakau mempunyai tempat tersendiri, sehingga pemerintah memandang perlu untuk memasukkan, mengatur mekanisme dan regulasi yang tepat agar tembakau nasional tetap menjadi kawasan strategis tidak hanya bagi negara, tetapi juga bagi aktor lainnya. perlu dilakukan,” kata Jenderal. Presiden PK PMII Pamekasan, dari Homaidi.
Menurutnya, sikap keberpihakan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih terkait ekosistem tembakau telah memberikan kontribusi nyata bagi negara.
Hal ini sejalan dengan pidato Presiden Prabowo yang mengatakan bahwa jika kita bisa mengelola dan mengelola seluruh kekayaan kita dengan baik, maka hanya kita yang bisa memberikan pelayanan kepada rakyat kita. Kita bisa memenuhi kebutuhan hidup rakyat kita, kita bisa membiayai semua kebutuhan rakyat. negara modern “dan di antaranya tentu saja jaminan kedaulatan nasional,” kata Homaidi (Chi/JPNN).
Ayo tonton juga video ini!