saranginews.com, JAKARTA – Dewan etik Persatuan Jajak Pendapat Publik Seluruh Indonesia (Persepi) kembali menunjukkan sikap tidak kredibel dan kurang integritas usai terungkap di media.
Anggota dewan etik ternyata kurang jujur dalam menyampaikan hasil uji coba Persepi ke LSI.
BACA JUGA: Anggota DPR desak Persepi selesaikan survei Poltracking
Dalam jumpa pers pembahasan hasil rapat dewan etik secara terbuka di Hotel Mercure Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (11/9), Dewan Etik Persepi melalui Presiden Persepi, Philips J Vermont, mengungkapkan data LSI (Survei Indonesia) Institute) proses pengumpulannya hanya menggantikan responden meskipun sebenarnya tidak setuju.
“Ada satu kecamatan yang diganti. Desa Gondangdia tidak memberikan izin survei, sehingga diganti Desa Cikini. Penggantian kecamatan dilakukan dengan mengacak kecamatan dalam satu kecamatan yang sama,” kata Philips dalam keterangannya. siaran pers.
BACA JUGA: Presiden Persepi: Dewan Kehormatan Tak Sebut Ada Kesalahan Data di Poltracking
Bahkan, kebohongan terungkap melalui video proses pengujian yang beredar bahwa LSI justru beralih ke PSU (Primary Sampling Unit) di wilayah tertentu. Hal itu dibenarkan Kepala Urusan Dalam Negeri Persepi Arya Fernandes saat persidangan.
Dalam rekaman itu, terdengar jelas pernyataan Hamdi Muluk kepada beberapa anggota pengadilan yang bertentangan dengan pernyataannya dalam konferensi tersebut.
BACA JUGA: Bukti Chat Tunjukkan Adanya Kepentingan Tersembunyi di Dewan Etik Persepi
“Misalnya lembaga di satu kecamatan yang dipilih kemarin (sidang LSI) cukup banyak yang diganti di seluruh wilayah pak? Apakah di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan ada? Ya? Sekitar 60 sub (PSU) ) kecamatan .-kecamatan dulu tidak ada kelurahan, berapa banyak “Ditolak ya? Artinya harus diganti,” kata Hamdi Muluk saat sidang perdana, 29 Oktober di Jakarta.
Pengungkapan ini menunjukkan adanya upaya manipulasi fakta yang dilakukan Persepi.
Skandal ini pun memunculkan spekulasi mengenai objektivitas dan kredibilitas Persepi sebagai lembaga yang harus menjaga etika dalam menentukan hasil persidangan.
Beredarnya video tersebut menunjukkan Persepi memiliki konflik kepentingan. Lebih lanjut, Persepi menyembunyikan fakta peralihan LSI ke PSU atau tergugat. (cuy/jpnn) Dengar! Video Pilihan Editor:
BACA PASAL LAINNYA… Dewan Kode Etik Persepi Buka-bukaan Soal Pengenaan Sanksi Poltracking