Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas

saranginews.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kebijakan kartu terpadu menjadi acuan dalam mengambil berbagai kebijakan nasional, termasuk sektor perekonomian. 

Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara yang diselenggarakan Badan Informasi Geospasial (BIG) di Jakarta, Senin (4/11).

BACA JUGA: Pemerintah usulkan kebijakan satu kartu untuk promosi PSN dan KEK

Pemerintah menjamin keterbukaan akses masyarakat untuk menggunakan data lokasi di Indonesia dengan meluncurkan Kebijakan Satu Kartu pada tahun 2016. 

Kemudian pada tahun 2024, geoportal Satu Peta Kebijakan 2.0 juga diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Menko Airlangga mengapresiasi siswa sekolah menengah yang menyelenggarakan pameran seni rupa kelas nasional

“Pada tahun 2025, Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh dengan laju pertumbuhan yang lebih tinggi, sehingga Indonesia diharapkan dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Oleh karena itu, ketersediaan data geografis menjadi semakin penting dan kritis,” kata Airlangga.

Menko Airlangga mengucapkan terima kasih kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah atas keberhasilan penyelenggaraan informasi geografis dalam mendukung berbagai capaian pembangunan nasional.

“Kebijakan Satu Peta ini diharapkan dapat menciptakan satu standar, satu referensi, satu database dengan integrasi 151 informasi tematik. Hal ini akan mengurangi tumpang tindih lahan sekaligus menyediakan data dengan geoportal BIG. Tentu saja data ini sangat berharga bagi BIGis. Harus aman, terjamin dan tidak diretas. Jadi tantangannya karena kita sudah punya satu informasi tematik,” tegas Menko Airlangga.

Kebijakan satu kartu juga berkaitan dengan misi pembangunan rencana pembangunan jangka panjang 2025-2045. 

Menko Airlangga mengatakan kebijakan peta terpadu diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya terhadap penyediaan data dan informasi geografis yang akurat guna mempercepat investasi dan pembangunan masyarakat. 

Adanya kebijakan Satu Peta juga akan membantu menyelesaikan sengketa wilayah dan mempercepat penerbitan izin penerapan tunggal (OSS), identifikasi lokasi usaha dan potensi pendaratan ekonomi, transmisi data lokasi secara digital melalui geoportal Satu Peta, serta regional. . Peningkatannya tergantung pada pusat pertumbuhan dan informasi perencanaan tata ruang yang berpotensi lebih baik.

Nantinya, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa ke depan ia akan fokus pada tujuan penguatan daya saing perekonomian, yakni menciptakan sumber daya ekonomi baru melalui bongkar muat barang dan pembentukan pusat-pusat pertumbuhan.

“Di sisi lain, kita juga harus mendorong ekspor kita agar tidak bergantung pada bahan mentah. Kita selama ini bergantung pada bahan mentah dan kita tahu bahwa harga komoditas bersifat siklis, sehingga kita harus menjaga stabilitasnya. Sumber daya ekonomi, termasuk surplus dan penurunan Nilai produksi memang penting, tapi bukan hanya yang terbawah, tapi rata-rata juga penting, kata Menko Airlangga.

Selain itu, kebijakan kartu tunggal juga terkait dengan inovasi dan peningkatan teknologi serta produktivitas. 

Menko Airlangga mendorong Indonesia untuk meningkatkan produksi di kawasan ASEAN agar mampu bersaing dengan negara berkembang lainnya di kawasan ASEAN.

Hadir dalam acara tersebut Presiden Badan Informasi Geografis Muh Aris Marfai, pejabat Kementerian/Lembaga Haryo Limanseto, Juru Bicara Kementerian Koordinator Perekonomian, Marcia, Asisten Tata Ruang dan Pertanahan, serta pemerintah daerah. (Jepang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *