Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat

saranginews.com – JAKARTA – Kelanjutan pembangunan Jawa Timur (Jatim) diyakini bisa terus dilanjutkan oleh calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. 

Keduanya terus menerima gelombang dukungan luar biasa dari seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA: Pasar Gresik Pedagang Baru Berani Pilih Khofifah-Emil: Pemimpin Terbukti

“Keberhasilannya kita semua rasakan, manfaat dari kepemimpinan Ibu Khofifah,” kata Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prof. Dr. Ir. Achmad Yazidie dalam keterangan yang diterima, Minggu (17/11).

Menurutnya, masyarakat banyak memberikan dukungan karena merasakan baik kinerja Khofifah-Emil. Dalam satu periode memimpin Jatim, Khofifah-Emil mampu menorehkan banyak prestasi yang patut dibanggakan.

BACA JUGA: ARPG serukan pilih Khofifah dan Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024

Ia menambahkan, keberhasilan Khofifah-Emil menyiapkan berbagai kebijakan yang memihak rakyat membuahkan hasil positif pada pemilu. Alhasil, keduanya semakin menjadi pilihan semua kalangan.

Tingginya tingkat pemilu tentu memperkuat dukungan terhadap Khofifah-Emil yang sudah lebih dulu bercokol di Majapahit. Selain itu, status Khofifah saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU.

BACA JUGA: Khofifah: Harapan Pedagang Pasar Jadi Semangat Pembangunan Jatim

Oleh karena itu, lanjutnya, menjadi modal yang sangat berharga bagi Khofifah-Emil ke depan. Pada dasarnya untuk meningkatkan keunggulan dalam pemilu sehingga membuka lebih banyak kemungkinan kemenangan dari pasangan calon lainnya.

Oleh karena itu, mudah baginya untuk terus mengabdi kepada masyarakat Jatim, ujarnya.

Diketahui, pada masa kepemimpinannya, Khofifah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan. Hasil Survei Ekonomi dan Sosial Nasional (Susenas) per Maret 2024 mencatat angka kemiskinan ekstrem di Jatim sebesar 0,66 persen atau sekitar 268 ribu jiwa.

Angka tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2020, tahun dimana angka kemiskinan ekstrem di Jatim masih sebesar 4,40 persen atau sekitar 1,8 juta jiwa. (*/anak laki-laki/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *