saranginews.com, Jakarta – Kementerian Perdagangan terus menunjukkan komitmennya untuk memperkuat ekspor dan mendukung pengembangan perusahaan mikro, kecil dan menengah Indonesia (UMKM).
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan dukungan diberikan melalui “inovasi pemberani umkm, siap untuk ekspor” atau program ekspor UMKM BISA.
Baca selengkapnya: Panggilan UMKM untuk pengembangan Jawa Barat, Khofifa menyambut kebijakan pro-orang Presiden Prabowo
“Proyek ini, yang bertujuan memperluas pasar ekspor Indonesia, mempersiapkan UMKM untuk bersaing di pasar global dengan produk -produk yang berkualitas dan inovatif,” kata Budi Santoso seperti dikutip pada hari Rabu (11/13).
Dewi Eka Harlasyanti, pendiri dan presiden komunitas Eksportir UKM Indonesia, menyambut baik rencana Kementerian Pendidikan sebagai peluang strategis bagi pengusaha untuk memperluas pasar mereka melalui jejaring sosial.
Baca Juga: UMKM Dukungan Bea Cukai & Cukai Bondiyan Berhasil Mengekspor 4,8 ton barang rumah tangga ke Malaysia
“Setelah berpartisipasi dalam presentasi program 100 hari Kementerian Pendidikan, kami siap untuk mendukung proyek ini karena merupakan langkah strategis oleh Kementerian Pendidikan untuk mendorong UMKM untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi pasar global,” kata Devi .
Selain itu, untuk mempersiapkan UMKM untuk menghadapi persaingan di pasar global.
Namun, penting untuk diingat bahwa untuk mencapai hal ini, ini membutuhkan dukungan dari semua elemen aktor bisnis dan lembaga terkait untuk terus beradaptasi dengan pasar global.
“Skema ini sangat cocok untuk masyarakat global kami. Banyak keluhan diterima bahwa produk yang diproduksi oleh UMKM tidak dapat diserap di pasar domestik sejauh maksimum, sehingga ekspor akan menjadi solusi untuk masalah tersebut,” katanya. Dewi.
Sebagai tindakan afirmatif, Kementerian Perdagangan akan menyiapkan kalender kegiatan ekspor, termasuk promosi dan peninjauan perjanjian perdagangan (kesesuaian perdagangan). Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk mempromosikan, memfasilitasi, dan membantu MSM.
“Dengan panduan langsung dari pemerintah, UMKM dapat memperluas potensi ekspor Indonesia, terutama untuk pendatang pasar internasional,” tambahnya.
Kementerian Perdagangan telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi delapan persen pada tahun 2029.
Kementerian Perdagangan telah menargetkan pertumbuhan ekspor nasional dari 7,1 persen pada tahun 2025 hingga 9,6 persen pada tahun 2029. Salah satu inisiatifnya adalah skema ekspor BISA MSME.
Devi percaya bahwa UMKM Indonesia akan lebih siap menghadapi persaingan di arena internasional.
“I hope that the government will provide facilities such as fairs suitable for the market and products, I hope that we can improve non-oil and gas exports in the future, continue to innovate and be ready to act so that Indonesian products are well known .. di luar negeri,” pungkas Dewey. (mcr10/jpnn)