Hingga Oktober 2024, BSN Tetapkan 15.432 SNI 

saranginews.com, JAKARTA – Pemerintah terus mengedepankan pembangunan berkelanjutan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Hal ini mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dan mencapai tujuan emisi nol bersih (NZE) pada tahun 2060.

Baca Juga: IDSTB-BSN Gandeng Fasilitasi Sertifikasi Auditor Perangkat Lunak

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad menekankan pentingnya transisi ekonomi hijau dalam mendukung tujuan besar tersebut. 

“Transisi ekonomi yang seimbang antara ekonomi, masyarakat dan lingkungan hidup merupakan kunci keberhasilan, sejalan dengan SDGs, Perjanjian Paris dan tujuan zero net emisi (NZE) pada tahun 2060,” ujarnya pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Mutu dan Kepatuhan Nasional Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (20/11). 

Baca juga: SNI di Inspeksi Tol MBZ Bukan Produk BSN

Bulan Mutu Nasional 2024 bertema “Standar Terbarukan untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan,” dengan fokus pada peran standar dalam mendukung pertumbuhan jangka panjang. Standardisasi diakui sebagai alat penting untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan daya saing produk Indonesia di pasar global.  

Kami memilih topik ini karena keseimbangan berperan penting dalam mendorong perubahan ekonomi yang tidak hanya ditujukan pada pertumbuhan jangka pendek, namun juga keberlanjutan jangka panjang. 

Baca juga: 27 Tahun Mengabdi, BSN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

“Dalam lingkungan global yang semakin kompetitif, penerapan standar dapat meningkatkan kualitas, efisiensi, dan daya saing produk Indonesia di pasar internasional,” tambahnya.

Pemerintah juga menetapkan lima langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon, antara lain meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, dan mendorong penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi.  

Selain itu, hal ini juga memperluas penggunaan listrik di rumah dan industri, serta menghadirkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).  

Sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif ini, BSN mengembangkan 4 SNI terkait CCS, yaitu SNI ISO 27914:2017 untuk penyimpanan karbon dioksida terestrial, untuk memastikan pengukuran dan penerapan yang aman. 

 Selain itu, SNI ISO/TR 27915:2017 Penangkapan, pengangkutan dan penyimpanan karbon dioksida secara geologis, SNI ISO/TR 27918:2018 tentang pengelolaan risiko kehidupan dari operasi penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida. 

Terakhir, SNI ISO/TR 27923:2022 mempertimbangkan penangkapan, pengangkutan, dan penyimpanan geologi karbon dioksida, ujarnya.

Hingga 31 Oktober 2024, BSN telah menetapkan 15.432 SNI yang mendukung berbagai sektor strategis, antara lain perubahan ekonomi, stabilitas, dan daya saing nasional.

Sebanyak 775.763 UMKM dengan 910.181 produk mendapat label SNI Bina UMK, memberikan keleluasaan pasar dan mendukung stabilisasi perekonomian daerah.

“Sebagai bagian dari mendukung program nasional seperti program makan siang gratis yang digagas Presiden Prabowo, BSN juga berupaya dalam pengembangan pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas dan keamanan pangan,” ujarnya.

Bulan Mutu Nasional tahun 2024 juga menjadi momen penting untuk merefleksikan 10 tahun penegakan hukum perpajakan. 20 Tahun 2014 tentang pembaharuan dan penilaian kepatuhan (SPK).

Berbagai kegiatan seperti Konferensi Penilaian dan Kepatuhan Standar Indonesia, Expo SNI, dan Upacara Penghargaan SNI akan menjadi highlight dalam peringatan ini.  

“Kerja sama antar pemangku kepentingan menjadi kunci penguatan infrastruktur negara yang berkualitas. Dengan standar tersebut, kami yakin perubahan ekonomi berkelanjutan dapat tercapai, yang akan membawa Indonesia menuju masa depan cerah,” (esy/jpnn) mengakhiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *