Bambang Soesatyo Ungkap Rancangan PPHN Telah Disusun MPR Periode 2019-2024

saranginews.com, JAKARTA – Majelis Permusyawaratan Nasional (MPR) telah menyiapkan rancangan undang-undang tentang Pokok-Pokok Kebijakan Publik (PPHN) tahun 2019-2024.

Hal itu disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet.

BACA JUGA: Sultan Usulkan Pengangkatan Asta Cita Prabowo-Gibran Sebagai PPHN 2024-2029

Bamsoet mengumumkan, pada akhir Sidang MPR Tahun 2019-2024, RUU PPHN akan diajukan untuk dipertimbangkan dan diputuskan kepada MPR pada bulan Februari mendatang.

Menurut Bamsoet, PPHN akan menghasilkan sistem administrasi publik yang baik, demokratis, dan terstandar.

BACA JUGA: Amir Uskara mengatakan PPHN harus mencakup tujuan pembangunan dan bukan sekedar asumsi

Sebab, PPHN akan menjadi pedoman utama bagi seluruh administrasi publik.

“PPHN merupakan pedoman pelaksanaan pembangunan nasional dan pengelolaan berkelanjutan oleh pemerintah Indonesia,” kata Bamsoet.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: PPHN Solusi Pembangunan Nasional yang Langsung dan Berkelanjutan

Ia menyampaikan gagasan besar hadirnya PPHN sebagai wujud dukungan MPR untuk mempercepat terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan berkemajuan pada tahun 2045.

Bamsoet menegaskan, PPHN sangat penting untuk menjamin keberlangsungan pembangunan negara yang tidak tersandera melalui peran serta pemerintah dalam mewujudkan persatuan dan kerja sama antara pembangunan pusat dan daerah.

Selain itu, kemungkinan pemborosan atau ketidakmampuan dalam mengelola dana publik dapat dihindari karena perbedaan tren dan prioritas pembangunan.

“Setiap kebijakan, setiap program yang kami laksanakan merupakan cerminan tekad kami untuk menegakkan keutuhan dan kedaulatan bangsa, serta mengantarkan rakyat menuju pemerataan kesejahteraan. Dengan PPHN sebagai pedoman kami, Indonesia akan terus berkembang, meraih bintang, dan menyongsong hari esok. dengan percaya diri dan bangga,” kata Bamsoet.

Bamsoet juga mengatakan, sebagai wujud peran MPR dalam menyelenggarakan keterwakilan masyarakat dan membangun citra seluruh warga negara Indonesia, para pimpinan MPR menyelenggarakan Musyawarah Nasional bersama warga untuk mendapatkan pendapat, rekomendasi, dan gagasan bagi pembangunan negara. Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Majelis Nasional, kata Bamsoet, Pimpinan MPR menerima keinginan warga yang meliputi mantan presiden dan wakil presiden, mantan ketua MPR, dan ketua umum partai politik.

Hasil Majelis Nasional tersebut menghasilkan beberapa pemahaman.

Pertama, terwujudnya Indonesia sejahtera memerlukan komitmen dan peran serta seluruh elemen negara untuk bersinergi, bersinergi, bersinergi membangun negara.

Kedua, pembangunan negara memerlukan peta jalan dan visi jangka panjang yang tidak dibatasi oleh masa jabatan pemerintah.

Ketiga, setelah 26 tahun masa Reformasi, perlu dilakukan peninjauan dan penyempurnaan terhadap penyelenggaraan sistem demokrasi dan kehidupan ketatanegaraan di Indonesia.

Bamsoet menambahkan, seluruh pejabat dan kegiatan MPR dalam rangka re-branding jati diri Indonesia yang semakin kian menghilang.

“Majelis meyakini seluruh komponen tanah air mempunyai visi yang sama bahwa kita semua bertanggung jawab demi kelangsungan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih sejahtera, dan Indonesia yang lebih terhormat,” pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *