Dukungan Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar & AUTP, Jasindo Berpengalaman Beri Perlindungan kepada Petani

saranginews.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana perluasan lahan budidaya menjadi 4 juta hektar, mendapat dukungan dari beberapa sumber.

Selain itu, program perluasan lahan garapan juga didukung oleh program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Kementerian Pertanian (Kementan) yang melindungi petani padi dari risiko kegagalan.

Baca juga: Jasindo ipsum euismod terus tumbuh hingga kuartal III 2014, laba meningkat

“Asuransi ini memberikan kompensasi finansial kepada petani yang menderita kerugian akibat bencana alam dan kejadian buruk lainnya seperti banjir, kekeringan, hama, dll.” kedelai dan jagung,” kata Seputradi yang merupakan anggota dewan penasihat Federasi Masyarakat Pembebasan Pertanian Indonesia (AMPPI).

Seputradi menjelaskan, lahan garapan bertambah menjadi 4 juta hektare pada tujuh tanaman utama, antara lain padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan gandum.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur dan Perumahan Gunakan Semen Hijau, SIG Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Bersinergi

Ia mengatakan, rencana Presiden Prabowo untuk memperluas lahan pertanian hingga 4 juta hektar harus didukung.

Saat ini Kementerian Pertanian juga berencana memperluas lahan pertanian dengan tujuan meningkatkan swasembada pangan, mengurangi ketergantungan impor, dan memperkuat perekonomian pedesaan dan kawasan pertanian.

Baca juga: Terletak di Summarecon Crown Gading, harga mulai Rp 1,9 Miliar

Inisiatif ini memastikan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, petani dan sektor swasta, untuk memastikan hasil kursus yang sukses dan berkelanjutan.

“Perluasan lahan garapan ini juga harus dibarengi dengan ketersediaan faktor pendukung lain seperti benih, pupuk, dan petani yang menggarapnya,” jelasnya.

“Menjamin produktivitas perluasan lahan pertanian memerlukan persiapan yang matang untuk mendukung berbagai faktor selain lahan itu sendiri.”

Sementara terkait penyebab ketidakpastian dan cuaca ekstrem, Seputradi mengatakan perubahan iklim dan cuaca ekstrem memang menjadi salah satu tantangan terbesar sektor pertanian Indonesia.

Kondisi ini menciptakan ketidakpastian pada hasil pertanian, termasuk kejadian seperti kekeringan berkepanjangan, banjir, dan angin topan yang merusak tanaman.

Oleh karena itu, penting untuk melindungi petani melalui asuransi pertanian sehingga dapat mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan atau kerusakan akibat kejadian cuaca ekstrim, jelasnya.

Sejalan dengan rencana peningkatan budidaya lahan tersebut, Direktur Utama PT Ashuransi Jasa Indonesia Andy Samuel mengatakan pihaknya siap mendukung kebijakan pemerintah untuk mencanangkan swasembada pangan.

“Jacinde sudah berpengalaman selama beberapa tahun dalam memberikan perlindungan kepada petani padi dan juga telah memberikan perlindungan terhadap ternak,” kata Andy melalui pesan singkat.

Andy menambahkan, Jacinde siap jika pemerintah melalui Kementerian Pertanian meminta Jacinde melindungi kepentingan lain yang masuk dalam rencana pemerintah.

“Sebagai pemilik kota, kami siap melaksanakan seluruh program pemerintah yang sejalan dengan operasional perusahaan,” kata Andy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *