saranginews.com, JAKARTA – Pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri mempertanyakan kondisi pendidikan karena angka putus sekolah di Sulawesi Tengah masih tinggi.
Demikian pertanyaan yang dilontarkan Ahmad Ali kepada calon nomor urut 2 Anwar Hafid-Renni pada debat pertama Pilgub Sulteng 2024 di Studio Metro TV, Jakarta, Rabu (16 Oktober).
BACA JUGA: Simak Fakta Perdebatan Ahmad Ali dan Rusdi Mastoura. Anomali data kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah
“Sulawesi Tengah termasuk salah satu daerah putus sekolah, bahkan sebagian besar siswa usia sekolah tidak mencapai jenjang pendidikan tinggi atau masuk perguruan tinggi. Apakah karena orang tua tidak membiayai, atau ada faktor lain yang menyebabkan banyak anak di Sulteng tidak bisa menyelesaikan pendidikannya? tanya Ahmad Ali.
Anwar pun mengawali jawabannya dengan menyatakan bahwa anak-anak putus sekolah di Sulawesi Tengah tidak selalu menjadi pelaku ekonomi. Namun menurut Anwar, ada faktor kemalasan di kalangan anak-anak atau generasi muda di Sulteng.
BACA JUGA: Kemitraan Prabowo dan Ahmad Ali-AKA Jadi Solusi Tepat Tanggulangi Anak Putus Sekolah di Sulawesi Tengah
“Tidak selalu faktor ekonomi. Tapi ada faktor lain juga, termasuk kemiskinan,” kata Anwar.
Anwar juga menambahkan, ada faktor kehidupan keluarga yang menjadi salah satu penyebab anak atau remaja di Sulawesi Tengah putus sekolah.
BACA JUGA: Calon Gubernur Sulteng Ahmad Ali Janji Naikkan Gaji Guru Relawan.
Ia pun mengaku telah membuat BLK, Paket C, dan beasiswa untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Menanggapi tanggapan Anwar, Ahmad Ali kembali menegaskan bahwa tanggapan tersebut masih belum mampu menjawab faktor penyebab putus sekolah anak SD di Sulteng dan mencari solusi konkrit.
Bahkan Ahmad Ali juga menyinggung fakta di Sulawesi Tengah masih banyak anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tidak bisa melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Lalu apa sebabnya masih banyak anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah atau pelatihan karena tidak mampu, mungkin karena mahalnya seragam atau buku, atau karena sekolahnya jauh atau karena ada?”: tidak ada pelajaran? lanjut Ahmad Ali.
Jadi kita harus memikirkannya dan mencari solusinya, pungkas Ahmad Ali. (dil/jpnn)