saranginews.com – Wakil Presiden Komisi III DPR RI Ahmed Sahroni meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas kasus suap terkait kebebasan Gregorius Ronald Tannur dalam kasus pembunuhan Dinin Serra Afrianti yang menguasai Surabaya. distrik. Pengadilan.
Sebelumnya, Kejagung mendalami peran pejabat PN Surabaya berhuruf R dalam kasus suap yang membebaskan Ronald Tannur.
Baca Juga: Ibunda Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap, Ini Perannya
Gregory Ronald Tannur. Diantara fotonya / Didik Suhartono
Kepala Kejaksaan Agung Harli Siregar, Rabu (6/11) mengatakan, penyidik melakukan pemeriksaan karena oknum R diduga bertemu dengan pengacara Ronald Tannur sekaligus tersangka suap Lisa Rahmat.
Baca juga: Dampak Kasus Supriani Kehormatan: Jaksa Kehilangan Jabatan, Polisi Selidiki dengan Propam
Oleh karena itu, Sahroni meminta kepada Jaksa Agung peran PN Surabaya yang berinisial R.
Saya meminta Jaksa Agung segera mengusut keterlibatan pejabat PN Surabaya, kata Sahroni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/11/). ” 2024).
Baca juga: Propam Interogasi Guru Supriani Soal Permintaan Uang Rp 50 Juta dari Polisi
Legislator Fraksi Partai Nasdem ini berharap mafia peradilan bisa terungkap sejelas-jelasnya, sehingga bisa diketahui siapa yang korup dan siapa yang tidak.
Sahroni mengatakan: “Semuanya harus terbuka agar kita tahu siapa yang korup dan siapa yang bersih. Jangan sampai segelintir orang ini menjelek-jelekkan Pengadilan Negeri Surabaya. Kasihanilah hakim dan pegawai yang bekerja di sana secara profesional.” Telah bekerja sejak saat itu.” ,
Mereka juga mengamati, tersangka R tidak bekerja sendirian. Bisa jadi, pejabat PN Surabaya bekerjasama dengan pihak lain di lembaga peradilan pertama, ujarnya.
Padahal, kata Sahroni, jelas ada permainan dalam kasus kebebasan Ronald Tannur. Karena itu, dia tidak ingin Kejagung hanya fokus pada satu Pengadilan Negeri Surabaya saja.
Sahroni berkata, “Saya curiga memang ada lebih banyak orang yang terlibat. Tidak mungkin hanya satu orang yang terlibat dalam kondisi seperti ini. Diduga kuat ada konspirasi jahat di sini.”
Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara ini telah menyerahkan sepenuhnya proses penyidikan kasus tersebut kepada Kejaksaan Agung.
Sahroni berkata: “Saya optimistis Jaksa Agung mampu mengungkap semuanya. Dari atas hingga bawah, semua pasti terkena dampaknya.” Jangan lewatkan video pilihan editor ini.