Pemerintah Gagalkan Penyelundupan Sejumlah Komoditas Senilai Rp 49 Miliar, Ini Perinciannya

saranginews.com, Jakarta – Desk Pencegahan dan Pemberantasan Trafficking yang dipimpin Menteri Politik dan Keamanan Budi Gunawan akan meningkatkan pengawasan dengan berkoordinasi dengan bea cukai, kepolisian, kejaksaan, TNI, dan kementerian/organisasi terkait.

Hal ini dilakukan untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo dan memenuhi fungsi Desk Pencegahan dan Pemberantasan Trafficking.

Baca Juga: Dukungan Bea Cukai TNI AD Pastikan Kelancaran Partisipasi Lomba Menembak di Filipina

Selama kurun waktu 4 hingga 11 November 2024, telah dilaporkan sebanyak 283 kasus penyelundupan berbagai barang dalam upaya berbagai upaya implementasi strategis pencegahan dan pemberantasan penyelundupan barang ilegal yang merugikan pemerintah.

Diperkirakan nilai barang yang timbul dari aksi ini mencapai 49 miliar riyal dan pemerintah menghemat potensi kerugian hingga 10,3 miliar riyal yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

Baca Juga: Sukseskan Kejuaraan Jetski Dunia di Samosir, Bea Cukai Belawan Dianugerahi ITDC

“Pemerintah berupaya menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat dan mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan dengan memperkuat pengawasan dan penegakan hukum anti-penyelundupan,” kata Scolani, direktur jenderal urusan bea cukai dan perpajakan, dalam sebuah pernyataan.

Hasil pemantauan dan penindakan penyelundupan barang di bidang kepabeanan dan perpajakan pada bulan Oktober s/d November 2013:

Baca Juga: Kanwil Bea Cukai Jawa I Musnahkan Jutaan Rokok dan Miras Ilegal, Simak Aksi di Bea Cukai!

Pemerintah mengalami kerugian karena 1.628 potong pakaian, barang elektronik, kosmetik, dan barang lainnya salah dinyatakan sebagai barang lain dari Pelabuhan Tanjung Priok dan 4 kontainer berisi barang senilai Rp 18,6 miliar diperdagangkan. Rp 24,8 miliar yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

2. Menangani 1 kontainer berisi 1.117 gulungan kain tenun yang disalahartikan (dalam jumlah dan jenis barang) sebagai barang tekstil jadi dengan nilai total 9,8 miliar riyal dan diimpor dari Pelabuhan Tanjung Priok. dan potensi kerugian sebesar Rp13,3 miliar yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

3. Penindakan terhadap 10.498 produk baja, 1.700 garmen, 1.664 laptop dan aksesoris baru, 136 laptop, 2 mesin NIU rusak, 27 sepeda, 36 tangki mesin dan perlengkapan sepeda motor lainnya serta 18 unit pemindai dokumen (photo scanner).

Cara penghindaran larangan dan embargo (Laertus) dari dry port Sikarang adalah total nilai barang 9 miliar 40 juta riyal dan kerugian pemerintah 2,9 miliar riyal. . Daerah cukai

1. Aksi terhadap 6.768.300 batang rokok akibat 157 aksi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, dengan perkiraan nilai komoditas Rp9,6 miliar dan potensi kerugian negara Rp5,85 miliar.

Status penindakannya saat ini, barang tersebut telah ditetapkan sebagai Barang Milik Negara (BMN) dan telah mendapat izin pemusnahannya.

2. Dari 2 tindakan yang dilakukan di Tangerang dan Jawa Barat dengan estimasi nilai barang sebesar 589 juta Rial dan kemungkinan kerugian pemerintah sebesar 519 juta Rial di Tangerang dan Jawa Barat apabila menangani 28.525 batang rokok elektronik, maka status perkaranya adalah sedang diselidiki.

3. Penindakan impor rokok elektronik palsu (REL) dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA) sebanyak 705 ribu prangko asing akibat dua operasi di Semarang dan Tangerang, potensi kerugian negara sebesar 63,3 miliar riyal.

Status pekerjaan ini sedang dalam pengembangan untuk ditinjau.

4. Penindakan MMEA sebanyak 3.301 liter dari 11 penuntutan yang dilakukan dengan menggunakan stempel tidak langsung di wilayah Jakarta.

Nilai barangnya 2 miliar riyal dan potensi kerugian 410 juta riyal, situasi penindakan saat ini disebut BMN (hasil koordinasi bea cukai, polisi, dan BNN).

1. Penindakan sabu seberat 67 kg yang berasal dari lima kejadian di Aceh, Dumai, Bogor, Lampung, Jakarta, dan Banten dengan menggunakan jalur laut dan pelayaran.

2. Peredaran 48.000 butir pil dan 7,6 kg obat MDMA dari empat kejadian dengan menggunakan barang bawaan penumpang dan ekspedisi di wilayah Jakarta dan Banten.

3. Pengurusan narkoba jenis ganja seberat 23 kilogram asal dua kasus ditemukan di wilayah Jawa Barat dengan pengiriman melalui ekspedisi.

4. 3.000 Happy Psychedelic Pills lima jenis dibagikan melalui kampanye dari kejadian yang terungkap di wilayah Jakarta.

5. 2,28 kg zat psikoaktif yang berhubungan dengan air bahagia yang mengakibatkan insiden terungkap dengan pengiriman melalui kampanye di wilayah Jakarta.

Dikatakannya, sejak awal tahun 2024, telah terjadi penyelundupan barang di sektor bea dan cukai sebanyak 31.275 kali sehingga total nilai barang meningkat menjadi 6,1 triliun dolar dan kerugian pemerintah mencapai 3,9 triliun dolar. Jenderal Skalani.

Khusus di bidang impor, telah dilakukan 12 ribu 490 transaksi senilai Rp 4,6 triliun dan sebagian besar yang diproses adalah tekstil dan produk tekstil (TPT).

Di sektor ekspor, terdapat 382 usaha dengan nilai barang senilai 255 miliar riyal, dan barang terbesar berupa tumbuhan dan hewan.

Dikenakan tindakan ekspor Peristiwa Penyelundupan Ekspor Sumber Daya Alam (SDA) melalui hasil operasi patroli laut yaitu empat kasus benih rajungan transparan (BBL) dengan jumlah total 1.488.405 individu dan nilai komoditas sebesar Rp163,7. miliar dolar, lima kali aksi pasir timah dan harga barang mencapai 10,9 miliar riyal.

Selain itu, dilakukan 178 tindakan di bidang fasilitas dengan nilai barang senilai 38 miliar riyal, dan produk utamanya adalah TPT.

Selain itu, telah dilakukan 18.225 tindakan penindakan di bidang pajak tidak langsung dengan nilai barang senilai 1,1 triliun riyal dan di antara barang yang paling banyak dicari adalah rokok dengan total 710 juta batang.

Dirjen Asklani menambahkan, dari hasil pemberantasan penyelundupan barang di bidang kepabeanan dan perpajakan sejak awal tahun 2024, telah dilakukan 183 penyidikan pidana dan penetapan tersangka sebanyak 193 orang.

Selanjutnya, pendapatan pemerintah berhasil dihidupkan kembali melalui instrumen final sebesar R 55,6 miliar dari 1.390 tindakan di bidang cukai, tambah Scolani.

Aksi yang dilakukan Bea dan Cukai secara mandiri dan bersama Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan diharapkan dapat terus memperkuat perekonomian Indonesia yang berdaya saing tinggi, berkelanjutan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat.

Ascolani menekankan, Bea Cukai dan Pajak juga akan terus melakukan koordinasi dan koordinasi antar instansi untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan di bidang kepabeanan dan bea masuk.

Sebagai penutup, Askolani mengatakan, komitmen tersebut berperan penting dalam mencapai tujuan besar pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *