Carok Massal di Sampang, Ini Pernyataan Terbaru AKBP Hendro

saranginews.com – Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono memastikan akan mengusut tuntas kasus penembakan massal di Desa Ketapang Laok yang menewaskan warga Jimmy Sugit Putro.

AKBP Hendro pun meminta semua pihak ditangkap dan diserahkan kepada pihak berwajib untuk menuntaskan peristiwa berdarah tersebut.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Fakta Pelaku Carok di Sampang, Kapolri Waspada

“Yang jelas, proses hukum terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam peristiwa ini akan kami lakukan secara tegas dan transparan agar keadilan bisa ditegakkan,” kata Hendro, dilansir JPNN Jawa Timur, Rabu (20/11/). 2024).

Oleh karena itu, dia meminta semua pihak untuk menahan diri dan menahan diri dari tindakan pembalasan.

BACA JUGA: Viral: Kompol yang Ditabrak Sepeda Motor di Kediri Ternyata Pelakunya

Hendro menyatakan semua pihak seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, dan organisasi keagamaan mempunyai peran penting dalam menciptakan situasi damai di wilayah Sampang.

“Kami tentunya mengharapkan dukungan seluruh elemen masyarakat agar tidak terjadi lagi kejadian seperti yang terjadi di Desa Ketapang Laok, Kabupaten Ketapang,” ujarnya.

BACA JUGA: Jimmy Tewas Darah, Polisi Segera Prediksi Ada Pembunuhan Massal di Sampang

Sebelumnya pada Senin (18/11), Kapolres Sampang bersama Plt Bupati Sampang Rudi Arifiant memberikan penghormatan di rumah korban tawuran di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang.

Tujuan kehadiran Forkopimda adalah untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus memastikan kondisi kawasan tetap baik pasca peristiwa tragis yang merenggut nyawa seorang warga.

Kunjungan belasungkawa kemudian diakhiri dengan bantuan keluarga korban sebagai dukungan moril.

Dalam kesempatan tersebut, Forkopimda juga berjanji akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga tuntas.

Peristiwa carok massal itu menimpa pendukung pasangan calon bupati Sampang Slamet Junaidi-Achmad Machfudz (Jimat Sakteh) bernama Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang.

Peristiwa berdarah 17 November 2024 itu terjadi setelah calon bupati Slamet Junaidi mengunjungi tokoh agama di Ketapang.

Sekembalinya dari lokasi, rombongan bakal calon Bupati Slamet dihadang massa bersenjatakan sabit, namun berhasil melarikan diri melalui jalur lain.

Kemudian blokade memasuki kawasan yang dikunjungi Slamet Junaidi.

Sejumlah orang adu mulut dengan warga lokasi hingga akhirnya korban ditusuk.

Hingga Selasa (19/11), polisi menangkap tiga orang yang terlibat dalam “Insiden Ketapang Laok” dan menahan mereka di Polda Jatim. (semut/mcr12/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *