saranginews.com, Jakarta – Digitalisasi menjadi bagian penting dalam perkembangan pelaku industri konstruksi di Indonesia. Laporan tersebut menyebutkan keberhasilan Tiongkok karena kemampuannya menarik investasi asing dan transfer teknologi.
“Beradaptasi dengan teknologi sangatlah penting, terutama dengan kecerdasan buatan (AI) yang dapat menyederhanakan kinerja kita dan menghemat waktu,” kata Andy Fardiansyah, country chief technology officer IBM, Selasa (5/11).
Baca selengkapnya: Potensi bisnis manufaktur di Indonesia khususnya sektor industri cat
Teknologi AI secara signifikan dapat meningkatkan daya saing industri manufaktur Indonesia. Pasalnya, AI dapat digunakan dalam setiap proses bisnis, mulai dari meningkatkan layanan pelanggan, memudahkan pekerjaan karyawan, hingga membantu pengelolaan aset yang lebih baik.
“IBM siap membantu perusahaan manufaktur Indonesia meningkatkan produktivitas dan proses produksi dengan teknologi yang tepat,” kata Andy.
Baca juga: Dengarkan komentar pemeringkatan mengenai kenyamanan dan penurunan output PMI
Terkait digitalisasi, Wakil Presiden APINDO Jawa Timur Utami Prasetyawati juga mengakui pentingnya digitalisasi bagi perkembangan industri konstruksi di Indonesia. Dengan cara ini, perusahaan-perusahaan Indonesia dapat tetap terdepan dalam perubahan bisnis yang cepat.
“Ini salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan industri manufaktur di Jawa Timur dan Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: PT IBC dan CBL International membentuk perusahaan patungan untuk pembuatan sel baterai
Anggota Dewan Pembina APJII Jatim, Mohamed Noor Al Azam, menyoroti komitmen APJII dalam mendukung infrastruktur jaringan untuk mendukung digitalisasi industri. Pihaknya siap menyediakan infrastruktur yang lebih baik agar pelaku industri konstruksi mendapatkan kecepatan dan pelayanan yang maksimal.
“Kami siap memberikan bantuan maksimal,” tegasnya.
Sementara itu, IBM Indonesia berpartisipasi dalam seminar “Transforming the Future of Manufacturing with AI and Hybrid Cloud” yang diselenggarakan oleh Kitatama bekerja sama dengan IBM, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia Timur (APINDO Jatim). , menjelaskan banyak hal. Contoh implementasi AI yang diterapkan di industri manufaktur, antara lain IBM Visual Inspector.
IBM Visual Inspector merupakan solusi berbasis computer vision yang dapat mendeteksi produk cacat pada perusahaan otomotif. Dengan teknologi ini, sekitar 250 produk di bawah standar teridentifikasi setiap hari.
“Hal ini memungkinkan perusahaan dengan cepat menyelidiki sumber permasalahan untuk menghindari gangguan produksi dan kerusakan reputasi,” kata Andy Fardinsah.
IBM juga mendemonstrasikan manfaat AI generatif dalam otomatisasi manajemen pesanan. Dengan menggunakan chatbot modern, pelanggan dapat melakukan pemesanan dalam bahasa sehari-hari sehingga proses transaksi menjadi lebih mudah.
“Selanjutnya, AI generatif membantu pengambil keputusan memperoleh wawasan dari data perusahaan,” tutupnya. (esy/jpnn)