Steward Korban Pengeroyokan Bobotoh Bakal Cabut Laporan Polisi, Ini Alasannya

saranginews.com – Manajer tim atau petugas keamanan yang menjadi korban pemukulan Bobotoh usai pertandingan Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, akan mencabut laporan polisi.

Hal ini mengakibatkan kasus berakhir damai dengan 9 petugas terluka.

Baca Juga: Bos Persib Minta Korban Penganiayaan dari Steward Lapor ke Polisi

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan enam tersangka dan semuanya berbondong-bondong ke kantor di Bandung.

Koordinator Stroud Dadan Edo mengatakan pihaknya diminta mencabut laporan kasus pengeroyokan yang dilakukan Bobotoh.

Baca Juga: Polisi Ungkap Antusias Bobotoh Pukul Wasit Usai Laga Persib Vs Persija

Permintaan tersebut dipicu oleh kondisi orang tua masing-masing tersangka yang sangat terkejut dengan kejadian tersebut.

Intinya, beberapa waktu lalu, pengacara Bobotoh meminta bantuan untuk mencabut kasus tersebut kepada 6 orang yang saat ini ada di ruangan.

Baca Juga: Update Kasus Bank Bos Bobotoh Persib, Polisi Tetapkan 6 Tersangka

Selain itu, kata Pak. Dadan juga mengatakan, sejarah pencabutan laporan tersebut karena orangtua masing-masing tersangka meminta pembebasannya.

Selain itu, banyak oknum Bobotoh yang diketahui masih berstatus pelajar dan berisiko putus sekolah.

Dadan bahkan mendapat informasi dari pengacaranya bahwa orang tua tersangka mengidap penyakit jantung.

– Boleh saja mengundurkan diri, tapi dengan konsekuensi yang jelas, dia mengikuti keinginan saya, katanya.

Syaratnya, Bobotoh yang melakukan pemukulan tidak membuat kekacauan dan bertindak lebih dewasa.

Mereka harus didukung dalam mendukung Persib, baik dalam situasi menang maupun kalah.

Selain itu, kata Pak. Dadan juga menyatakan, syarat lain yang harus dipenuhi jika laporan itu dicabut, seperti pengurusan atau pemberian santunan biaya pengobatan dan perawatan perawat yang terluka akibat pemukulan.

“Saya mau ganti karena ada bahan yang hilang, ada patah tulang dan jahitan. Egi dan Evan mengalami patah bahu dan pendarahan di otak, belum lagi kehilangan perawatan di bengkel perbaikan tulang. Eman, Zaki pakai a tongkat,” jelasnya.

Menurut dia, mereka yang berobat ke bengkel perbaikan tulang menanggung biayanya sendiri. Selain itu, ada juga 2 orang penanggung jawab yang secara sukarela merawat para korban.

Pihak yang bertanggung jawab pun tak menampik bahwa pengurus dan manajemen Persib Bandung memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan. Namun, setiap karyawan tetap membayar biayanya sendiri.

Secara terpisah, Kapolrestabes Bandung Pol Kusworo Wibowo membenarkan Kapolsek yang menjadi korban pengeroyokan akan menyampaikan laporan pengunduran diri.

“Kami akan kirimkan (laporan penarikannya),” kata Kusworo. (mcr27/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *