saranginews.com, BALI – Anak usaha PT Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) menggandeng Indosat Ooredoo Hutchison menggarap Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang membentang dari Singapura (IKN), ibu kota nusantara, ke Manado.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara CEO Telin Budi Satria Dharma Purba dengan Direktur Indosat Ooredoo Hutchison serta Chief Operating Officer Muhammad Danny Buldansyah di sela-sela acara tahunan Telkom Bali International Conference atau BATIC 2024 di Nusa Dua. . , Bali.
BACA JUGA: Sebanyak 1.008 pegawai Telkom mengikuti program pensiun dini, kata Dirut
“Kami telah menandatangani nota kesepahaman dan kerja sama dengan Indosat untuk proyek Ice Cable Express 2 (ICE-2) yang menghubungkan Singapura dengan beberapa kota besar di Indonesia dan Manado. Saya rasa ini sangat baik untuk kerjasama kedua operator. Bersama-sama kita membangun infrastruktur kemajuan digital di Indonesia,” kata Budi.
Panjang kabel ICE-2 sekitar 4000 km dan membentang dari Singapura, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, Balikpapan, IKN hingga Manado.
BACA JUGA: Jamkrindo menggelar berbagai lomba di kolong Tol Rawamangun
Terkait nilai investasi proyek ICE-2, Budi mengatakan masih berdiskusi secara internal dan baru akan diinformasikan pada tahap tender.
Terkait tujuan operasional, Budi berharap proyek ICE-2 bisa selesai secepatnya. Namun target penyelesaian pada tahun 2026 dimungkinkan.
BACA JUGA: Hari Kedua BATIC 2024: Dari Charity Morning Run hingga Komitmen ESG Telkom Group
“Karena membangun kabel bawah laut membutuhkan waktu yang lama,” ujarnya.
Danny menambahkan konektivitas sangat penting bagi Indosat. Oleh karena itu, transmisi data yang lebih jauh lebih penting dan juga membutuhkan kapasitas yang besar.
Makanya Indosat dan Telin yang menyediakan konektivitas melalui kabel bawah laut ini penting. Kita tidak bisa berdiri sendiri, kita bersinergi dengan berbagai pihak, ujarnya (chi/jpnn).