Gapkindo dan TDC Senada: Transaksi Digital Tingkatkan Inklusi Keuangan

saranginews.com, JAKARTA – Gabungan Perusahaan Ban Indonesia (Gapkindo) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) sependapat terkait digitalisasi untuk mengurangi ketergantungan pengusaha pada uang tunai.

Direktur Eksekutif Gapkindo Erwin Tunas mengamati pertumbuhan transaksi digital di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA: AESBI Sepakat dengan PT TDC: Digitalisasi Kurangi Saluran Distribusi

Selain itu, penggunaan QRIS juga membantu memajukan industri karet di Indonesia.

“Gapkindo melihat dorongan pemerintah untuk memanfaatkan QRIS sebagai langkah positif dalam mendorong ekonomi digital di Indonesia, termasuk di sektor industri karet,” kata Erwin di Jakarta, Selasa (14/10).

BACA JUGA: Bank Mandiri & KAI Group bersinergi perluas ekosistem digital di sektor transportasi

Erwin melihat perkembangan transaksi digital telah membantu dan mempermudah proses perdagangan industri karet di kancah internasional.

Dorongan pemerintah untuk menggunakan QRIS dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan, terutama bagi petani karet dan usaha kecil yang tidak dapat terhubung dengan sistem perbankan konvensional.

Baca juga: IPA dan Perusahaan Digital Sepakat Koneksi Internet Stabil Jadi Kunci Perkembangan QRIS

“Dengan QRIS, petani dan dunia usaha dapat menerima pembayaran digital, sehingga transaksi menjadi lebih mudah dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai,” ujarnya.

Kemajuan tersebut, menurut Erwin, didorong oleh semakin meluasnya adopsi teknologi, peningkatan akses internet, dan kebijakan pemerintah yang mendukung digitalisasi.

“Di industri karet, transaksi digital mempermudah proses perdagangan dan komunikasi antara produsen, eksportir, dan konsumen internasional,” kata Erwin.

Dengan platform digital, transaksi dapat dilakukan lebih cepat dan efisien, serta meminimalkan hambatan geografis dan birokrasi.

Selain itu, transaksi digital mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pembayaran dan menandatangani kontrak, sehingga dapat mempercepat rantai pasokan secara signifikan.

“Platform digital memungkinkan pemantauan transaksi secara real-time sehingga meningkatkan transparansi harga dan ketersediaan produk,” kata Erwin.

Sistem pembayaran digital umumnya memiliki lapisan keamanan yang dapat melindungi dari penipuan dan meminimalkan risiko kesalahan manusia. Digitalisasi juga mengurangi kebutuhan dokumen fisik dan biaya administrasi lainnya, sehingga mengurangi biaya operasional.

Di sisi lain, menurut Erwin, transaksi digital di industri karet bisa lebih maksimal.

Misalnya, akses internet yang adil dan jaringan yang lebih andal sangat penting untuk mendukung transaksi digital, terutama di wilayah penghasil karet yang infrastrukturnya masih terbatas.

“Meskipun transaksi digital menawarkan banyak keuntungan, peningkatan keamanan siber harus terus dilakukan untuk melindungi data sensitif dan informasi bisnis,” kata Erwin.

Selain itu, Gapkindo juga menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi pelaku industri, khususnya petani dan pelaku usaha kecil, tentang cara memanfaatkan teknologi digital secara efektif dan aman yang masih perlu diperkuat.

Erwin menambahkan: “Kebijakan dan peraturan yang jelas yang mendukung transaksi digital harus diterapkan untuk menjamin keamanan dan perlindungan hukum bagi semua pihak yang terlibat.

Direktur Utama Trans Digital Cemerlang (TDC), Indra, mengamini pernyataan Gapkindo mengenai kemudahan penggunaan QRIS dan QRIS bisa digunakan secara internasional.

“QRIS Cross Border merupakan sebuah inovasi yang memungkinkan pengguna membayar di luar negeri tanpa harus menukar mata uang,” ujarnya.

QRIS Cross Border dapat digunakan di banyak negara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Brunei Darussalam, Jepang, dan Korea Selatan.

Indra juga mengamini QRIS membantu UMKM dan pedagang kecil dari ketergantungan pada uang. Namun, ditegaskannya, kemudahan pengunduhan, penggunaan, dan fitur-fiturnya sangat menentukan apakah pelaku usaha kecil akan menggunakan aplikasi tersebut atau tidak.

“Seperti aplikasi kami, Poskulite, gratis diunduh, transaksi cepat dan akurat kurang dari satu menit, serta menggunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu 2 menit yang berguna untuk mengantisipasi upaya penipuan,” ujarnya.

Indra mengatakan, kelebihan aplikasi juga terletak pada karakteristiknya. Fitur-fiturnya harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan menambah informasi mengenai harga produk.

Fitur tersebut menjadi lebih menarik jika data setiap transaksi dicatat dan disimpan secara sistematis, sehingga memungkinkan pengguna untuk meninjau aktivitasnya baik harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.

Aplikasi Poskulite juga memproses Penyelesaian Pembayaran yang diselesaikan dalam waktu maksimal 24 jam setelah pembayaran diterima. Dana akan otomatis terkirim ke rekening yang terdaftar.

“Kami juga menyediakan layanan pelanggan 24 jam. Kesimpulannya, semuanya harus memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang menjadi prioritas semua pihak jika ingin memaksimalkan digitalisasi keuangan di Indonesia,” ujarnya.(dil/ jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *