saranginews.com, Jakarta – Huawei Cloud dan Weefer menggelar acara bertajuk “Empowering Fintech with the Cloud” yang dihadiri oleh OJK, Koinworks, Qoala, Indonesia Jointly Funded Fintech Association (AFPI) dan PT Pintu Kemana Saja (PT Pintu Kemana Saja). dalam kelompok diskusi (foto).
Dalam diskusi ini, seluruh panelis mengeksplorasi kemajuan industri fintech dan aset kripto serta membahas peran berbagai lembaga dan perusahaan fintech dalam mendorong inklusi keuangan.
Baca Juga: Minat Investor Kripto Meningkat, PINTU Perkuat Pendidikan UNAIR
Iskandar Mohammad, Kepala Pemasaran Produk PINTU, mengungkapkan kemajuan industri financial technology di bidang digital masih terkait dengan pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu.
Iskandar mengatakan dalam diskusi meja bundar yang diselenggarakan: “Epidemi ini berdampak besar pada penggunaan layanan fintech dalam kehidupan sehari-hari, yang menyebabkan masyarakat beralih ke aktivitas digital. Hampir seluruh industri fintech terkena dampak ini, termasuk Cryptocurrency. Diselenggarakan oleh Huawei Cloud x Weefer, temanya adalah “Apa langkah selanjutnya dalam inovasi teknologi keuangan?”
Baca juga: SIG dan BTN berkolaborasi ciptakan rumah terjangkau dan ramah lingkungan
Ia meyakini banyaknya transaksi mata uang kripto merupakan kabar baik karena semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya berinvestasi dalam mengembangkan aset yang dimilikinya.
Di sisi lain, tantangan yang semakin besar terutama dalam hal pendidikan agar masyarakat dapat berinvestasi secara bertanggung jawab dan bijaksana, terutama pada aset kripto yang masuk dalam kategori berisiko tinggi dan berisiko tinggi.
Baca juga: Summarecon Serpong Luncurkan Louise, Rumah Bergaya Resort di Kota
“Tentu saja, kami melakukan banyak hal untuk mengedukasi masyarakat tentang aset kripto, seperti berpartisipasi dalam acara ini untuk membahas perkembangan dan tantangan. Meskipun cryptocurrency dan fintech tumbuh sangat besar, pendidikan tetap menjadi tantangan terbesar, terutama di industri Cryptocurrency.
“Hal ini sudah kami pahami sejak awal dan tentunya kami memiliki tanggung jawab untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi mereka yang belum berinvestasi di mata uang kripto atau perlu menganalisis pasar mata uang kripto dan saluran edukasi Pintu News,” tambah Iskandar.
Strategi lain yang diterapkan adalah kolaborasi aktif dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Bappebti, CFX Crypto Exchange, asosiasi, universitas dan banyak komunitas.
“Kami meyakini kolaborasi merupakan salah satu langkah terbaik untuk mempercepat dan memperluas edukasi aset kripto. Kerja sama dengan berbagai mitra strategis juga mencakup pembahasan perkembangan regulasi aset kripto kemampuan dan kemampuan beradaptasi dalam Beradaptasi dengan aktivitas investasi dan perdagangan “Ekosistem perdagangan mata uang kripto kini jauh lebih kuat,” kata Iskandar (chi/jpnn).