saranginews.com, BREBES – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Jateng) menyebut kasus dugaan penyakit cacar monyet (MPox) di Kabupaten Brebe hanya disebabkan oleh Unita Dah, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Ia memastikan belum ada yang positif cacar monyet di Brebs, “Sedang ditindaklanjuti, masih mencurigakan, tapi dari tanda dan gejalanya belum positif Mpox,” tegas Yunita. melalui aplikasi perpesanan, Kamis (5/9). Ia meminta masyarakat tetap tenang namun tidak lengah. Warga Jateng diharapkan terus menerapkan pola hidup bersih, sehat, dan menjaga kondisi fisik. “Tidak ada kasus di Jawa Tengah pada tahun 2024,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Tengah Irma Macia mengatakan, MPox merupakan penyakit yang awalnya menyerang kera dan bersifat zoonosis atau dapat menular ke manusia yang sudah 208 orang meninggal dunia. Sedangkan kasus Mpox tercatat di Indonesia sebanyak 88 kasus. Ia mengklaim semua orang sudah sembuh. Menurutnya, penyakit itu menular jika bersentuhan dengan luka orang yang tertular. Selain itu, MPox juga bisa menular melalui berganti-ganti pasangan dan melalui hubungan seks berisiko, misalnya oleh LSL (laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki). Gejalanya berupa ruam, benjolan (luka) yang menggumpal, demam, nyeri saat menelan, dan lebih umum kelenjar getah bening atau limfadenopati, benjolan di ketiak, belakang telinga, selangkangan, dan leher, ujarnya. Terkait vaksinasi, Irma mengatakan populasi kunci diprioritaskan pada tahap ini. Ini termasuk orang-orang yang berisiko tinggi melakukan kontak dengan korban HIV, LSL, dan MPox. Meski tidak ditemukan kasus Mpox di Jawa Tengah, berbagai upaya telah dilakukan. misalnya koordinasi dengan institusi kesehatan, rumah sakit rujukan dan otoritas kesehatan di bandara (mcr5/jpnn).
Baca juga: Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Sekhawatirkan Covid-19
Baca artikel lainnya… Untuk menenangkan perasaan, cacar monyet telah diganti namanya menjadi Mpox
