saranginews.com, JAKARTA – Universitas Terbuka (UT) perkuat perannya dalam memperluas akses pendidikan dengan lebih dari 671 ribu mahasiswa aktif dan 2 juta alumni yang tersebar di seluruh dunia.
Selain itu, berbagai prestasi terus dilakukan, salah satunya adalah dibukanya program diploma profesi baru.
BACA JUGA: Mahasiswa 7 Negara Kuliah di Universitas Terbuka Melalui Program BINAR 2024
“Kita sedang membuka program magister. Kita persiapkan bersama teman-teman UI (Universitas Indonesia). Ini agar UT dapat manfaatnya lebih luas lagi,” kata Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. pada acara seminar wisuda Term 1 Wilayah 2 tahun ajaran 2024/2025, Senin (18/11).
Program profesional baru ini rencananya akan dibuka mulai tahun depan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah terpencil, yang menginginkan akses terhadap pendidikan tinggi.
BACA: 4 Guru Besar Baru, Universitas Terbuka Ingin Citra Positifnya Mendunia
“Jadi, ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, termasuk daerah 3T (tertinggal, marginal, terpencil) dan mereka yang menginginkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya,” ujarnya.
Menurut Prof. Namun, menjadi tanggung jawab UT untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada mereka yang ingin mengenyam pendidikan tinggi. Apalagi daerah terpencil dan terpencil sulit dijangkau oleh lembaga pendidikan konvensional.
BACA JUGA: Perkuat Perekonomian Lokal, LPPM Universitas Terbuka Aktifkan Masyarakat Desa Muara
“Tidak mungkin mereka menjangkau perguruan tinggi biasa, makanya UT menerapkannya karena kita unggul dalam PJJ (pendidikan jarak jauh). Kalau soal teknis, misalnya kontennya dari UI, tapi pembelajarannya dari kita, jadi efeknya bisa luas,” tambahnya.
Ia menambahkan, program kerja yang ada di UT saat ini adalah arsip, perpustakaan, dan pajak. Program-program ini sangat populer dibandingkan dengan kursus lainnya.
“Iya mahasiswanya jauh lebih banyak jika dibandingkan, kalaupun ada standarnya ya, itu jauh lebih banyak dibandingkan lembaga lain,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Produksi, Kerja Sama dan Perdagangan UT, Rahmat Budiman, mengatakan, komitmen UT untuk menghasilkan mahasiswa unggul dan berkualitas dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.
Selain bidang keilmuan yang saat ini tersedia di berbagai program studi, akan ada pendidikan profesi.
“Kami menggandeng Kementerian Sumber Daya Manusia, apalagi BLK (Balai Pelatihan Pekerja Ganda) banyak di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Rahmat menambahkan, UT berharap pelatihan di BLK pada akhirnya dapat dimasukkan dalam kurikulum program studi di UT. Misalnya, seseorang yang dilatih di BLK ketika ingin melanjutkan di UT, dapat melakukan transfer kredit melalui Pengakuan Pembelajaran Masa Lalu (RPL) sehingga mempersingkat waktu dan mengurangi beban kredit di UT.
Selain itu, pihaknya juga bertemu dengan BLK atau Lembaga Pelatihan Tenaga Kerja (LPK) non pemerintah. LPK akan mengirimkan sekitar 1.000 tenaga kerja ke Jepang.
“Program RPL sedang kita bahas, harapannya sebelum mereka berangkat ke Jepang sambil kuliah di UT, kita berharap bisa segera dilakukan,” ujarnya.
Direktur Pembinaan Balai Pelatihan Tenaga Kerja Andri Susila, S.T., menambahkan M.Si, hingga saat ini terdapat sekitar 10 ribu Balai Pelatihan Tenaga Kerja (LPK) yang terdaftar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 ribu diperiksa.
“Sekitar 4.000 LPK yang sudah diperiksa dari 10.000 yang terdaftar,” ujarnya.
Sementara itu, dalam rangkaian kegiatan wisuda ini juga dilangsungkan seminar edukasi bertajuk “Mewujudkan Generasi Emas Berkualitas Mencapai Batas”.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., Wakil Rektor UT, dan pimpinan UT. Turut hadir pula Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan RI, Penta Peturun, S.Sos., S.H., M.H., Direktur Pembinaan Balai Diklat Tenaga Kerja, Andri Susila, S.T., M.Si., Direktur Utama Balai Latihan Kerja. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk., Karno , dan Direktur Muamalat Institute, Afrid Wibisono.
UT dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk juga menandatangani Kemitraan Tiga Dharma Perguruan Tinggi dan Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Perbankan. MoU ini ditandatangani oleh Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. dan Plt. Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Karno. (esy/jpnn)