saranginews.com, WASHINGTON DC – Presiden terpilih AS Donald Trump dan timnya sedang menjajaki kemungkinan mengadili pejabat militer AS yang terlibat dalam penarikan diri dari Afghanistan pada tahun 2021.
Pada hari Minggu, NBC News melaporkan, mengutip seorang pejabat AS, bahwa tim Donald Trump akan membentuk komisi untuk menyelidiki penarikan pasukan.
Baca Juga: Outlook negatif Trump membuat rupee anjlok 62 poin hari ini.
Para pejabat AS mengumpulkan informasi mengenai siapa saja yang terlibat langsung dalam pengambilan keputusan militer dan bagaimana hal itu diterapkan di tingkat lokal, kata laporan itu, dan menentukan apakah para pejabat militer dapat dituntut atas tuduhan serius seperti pengkhianatan.
Namun, masih belum jelas apakah tindakan tersebut dapat disebut sebagai “pengkhianatan” karena para pejabat militer hanya mengikuti perintah Presiden AS Joe Biden.
Baca Juga: Donald Trump Menangkan Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Bergembira
NBC News juga melaporkan bahwa Trump mengutuk penarikan tersebut dan menyebutnya sebagai “hari paling memalukan dalam sejarah negara kita.”
Taliban, yang masih berada di bawah sanksi internasional, telah berkuasa di Afghanistan sejak Agustus 2021 setelah mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sebelumnya menyusul penarikan pasukan AS dan NATO.
Baca Juga: Trump Menang, Imigrasi Khawatirkan WNI di AS
Penarikan tersebut menandai berakhirnya hampir 20 tahun keterlibatan militer AS dan NATO di Afghanistan.
Setelah Taliban kembali berkuasa, beberapa negara dan organisasi internasional memutuskan hubungan dan menghentikan bantuan kemanusiaan ke Kabul. (ant/dil/jpnn)Video terpopuler hari ini: