Survei Pilkada Minahasa Utara: Melky-Christian Unggul Telak atas Joune-Kevin

saranginews.com – Jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Akademi Indonesia (LSAI) Sulawesi Utara menunjukkan pasangan calon Pilkada Minahasa Utara nomor urut 1 Melky Jakhin Pangemanan-Christian Kamagi (MJPCK) unggul dengan 46,74 persen.

Sedangkan lawan satu-satunya, duet Joune Ganda-Kevin William Lotulung (JGKWL), memperoleh suara 27,62 persen.

BACA JUGA: Kaesang Kampanyekan Melky-Christian Kunjungi Pasar Airmadidi dan Pimpin Minahasa Utara

Terdapat 25,64 persen responden yang tidak mengetahui/tidak menanggapi survei ini.

Survei dilakukan secara langsung di Minahasa Utara pada tanggal 1 hingga 6 Oktober 2024. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan jumlah responden 993 orang.

BACA JUGA: Pangeran Minahasa Utara raih gelar POI 2023

Jumlah sampel ditentukan untuk setiap wilayah dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%.

Sebanyak 858 data terkumpul untuk dijadikan acuan dalam proses pengumpulan data. Responden dipilih menggunakan metode Kish Grid.

BACA JUGA: Tokoh Pemuda Minahasa Cakrawala Messie Soroti Baca Gubernur Sulut

Jika pilihan paslon dilihat dari demografi dan kecamatan, Melky-Kristen mendominasi di Kecamatan Likupang Barat, Likupang Timur, Likupang Selatan, Wori, Dimembe, Airmadidi dan Talawaan.

“Kecamatan Kauditan Melky-Christian memiliki keunggulan tipis dibandingkan Joune-Kevin. Sedangkan Joune-Kevin mendominasi di Kecamatan Kema dan sedikit mendominasi di Kecamatan Kalawat,” kata Direktur Eksekutif LSAI Hendi Rompas.

Pasangan MJPCK merupakan pemimpin di 8 wilayah dan JGKWL di 2 wilayah. Persaingan ketat terjadi di Kecamatan Kauditan dan Kalavat.

Keunggulan MJPCK dan JGKWL di kedua wilayah ini sangat kecil.

Hendy mengungkapkan, setidaknya ada empat faktor yang menjadi penyebab keunggulan paslon Melky-Christian dibandingkan paslon Joune-Kevin.

Pertama, jika kita menelaah pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan di Minut, sebanyak 61,77 persen masyarakat menilai penting dan 29,37 persen menilai sangat penting, ujarnya.

Hanya 2,1 persen yang menganggap sinergi dengan pemerintah pusat kurang penting dan 6,76 persen tidak menanggapinya. Paslon MJPCK diuntungkan dari faktor sinergi.

Banyak yang menilai calon yang bersinergi dengan Prabowo-Jibran hanyalah pasangan calon MJPCK, ketimbang mendapat dukungan langsung dari keluarga Jokowi.

Kedua, rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja JGKWL saat ini sangat menguntungkan pasangan calon MJPCK.

Jika dilihat dari faktor kepuasan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur jalan di Minut pada masa pemerintahan JGKWL, sebanyak 54,55 persen masyarakat merasa tidak puas, 6,64 persen tidak puas sama sekali, dan 10,49 persen tidak menanggapi.

Hanya 4,08 persen masyarakat yang sangat puas dengan kegiatan JGKWL dalam pengembangan infrastruktur jalan dan 24,24 persen puas.

Ketiga, MJPCK dipandang masyarakat sebagai pemimpin yang peduli terhadap rakyat dan dapat dipercaya dalam menyikapi permasalahan masyarakat, kata Hendy.

Dari segi alasan memilih MJPCK, persentase tertinggi yaitu 23,76 persen menyatakan MJPCK merupakan sosok yang peduli rakyat, 23,64 persen menyatakan berpengalaman di pemerintahan, dan 10,83 persen menyatakan cerdas atau berpendidikan.

Sedangkan untuk paslon JGKWL, sebanyak 37,81 persen menyatakan memiliki pengalaman pemerintahan, 18,18 persen menyatakan memiliki bukti nyata hasil usaha, dan 12,6 persen menyatakan fokus pada rakyat.

Keempat, JGKWL dianggap tidak hadir di masyarakat dengan sedikit berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti acara duka cita, syukuran, HUT desa, dan kegiatan syukuran yang merupakan tradisi masyarakat Minahasa Utara, kata Hendy.

Hanya 4,78 persen masyarakat yang sangat puas terhadap aspek tersebut, 24,24 persen puas, 6,18 persen sangat tidak puas, 43,82 persen kurang puas, dan 20,98 persen tidak menanggapi.

Hendi menambahkan, masyarakat Minahasa Utara sudah cukup mengetahui pilkada yang akan berlangsung pada November 2024. Sebanyak 95,1 persen responden menyatakan mengetahui pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024. (dil/ jpnn) Don jangan lewatkan video pilihan editor ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *