saranginews.com – Ivan Sugiamto, pengusaha asal Surabaya yang menyuruh siswa SMAK Gloria 2 Surabaya membungkuk dan menggonggong, terbukti memiliki ikatan dan kedekatan baik dengan aparat militer maupun kepolisian.
Dalam salah satu foto yang beredar di media sosial, terlihat Ivan sedang bersama polisi Surabaya.
Baca Juga: Pengusaha Ditangkap, Diborgol, Ditangkap, Diborgol, Lihat
Tersangka EN yang mengancam siswa SMAK Gloria 2 diketahui bernama Ivan Sugiamto, mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye. Foto: Ardini Pramitha/saranginews.com
Dalam salah satu foto, Ivan berada di ruang berlatar belakang bertuliskan Deputy Controller Polarrestbase Surabaya.
Baca juga: Manusia Virus di Surabaya Suruh Siswa Membungkuk dan Menggonggong, Analisa Reza Indragiri
Kabid Humas Polda Jatim Kompol Darmanto belum mau berkomentar terkait hal tersebut.
Seorang perwira menengah Polri meminta media memperhatikan ancaman Ivan.
Baca juga: Reza Indragiri Keluhkan Mobil Fufufafa dan Esemka di Laporan Wapres Jibra, Apa yang Terjadi
Menurut JPNN Jatim, Kamis (14/11), media seperti, “Kita fokus selesaikan kasus ini, jangan dibawa kemana-mana.”
Dermanto enggan berkomentar soal kedekatan Ivan dengan petugas yang menyuruh mahasiswa menggonggong.
Ia kemudian meminta para jurnalis dan media untuk tidak fokus pada hal lain selain isu tersebut.
“Kami fokus menyelesaikan pekerjaan ini. Sekali lagi kami fokus pada pekerjaan ini, makanya saya minta rekan-rekan tetap fokus, jangan berpindah dari sini ke sana, fokus saja pada pekerjaan ini.”
Sebelumnya, Evan sempat diduga melakukan pelecehan anak.
Dia diduga melakukan pengancaman dan penganiayaan terhadap siswa berinisial EN di SMAK Gloria 2 Surabaya.
Evan menunjukkan kesombongannya karena tidak mengakui para siswa EN mengolok-olok EL, anak Evan, dengan memanggilnya rambut pudel.
Pengusaha hiburan malam sekolah SMAK Gloria 2 Surabaya turut hadir di EN.
Di sana, dia memaksa anak di bawah umur itu untuk meminta maaf dengan menggonggong.
Video arogansi Ivan terhadap sang anak viral di media sosial, meski sebelumnya sudah sepakat rujuk (mcr23/jpnn)