Jimmy Tewas Bersimbah Darah, Polisi Langsung Antisipasi Carok Massal di Sampang

saranginews.com, SAMPANG – Petugas kepolisian tengah melakukan olah TKP di Desa Ketapang Laok, Sampang, Jawa Timur, pasca kejadian maut yang menewaskan seorang warga akibat diserang sekelompok pria bersenjata celurit.

“Saya dan beberapa petugas masih berada di lokasi kejadian, mengumpulkan barang bukti dan mencari keterangan dari sejumlah pihak,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sampang Safril Selfianto kepada Antara, Senin (18/11).

BACA JUGA: 4 bersaudara tewas dalam penembakan maut di Karok Bangkalan

Jimmy Sugito Putra yang dipukul merupakan warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang.

Saksi pasangan Jimmy Slamet Junaidi-Achmad Mahfoudz (Jimat Saktah), ketua tim Surya Noviantoro mengatakan, Jimat Sakte memenangkan pasangan calon pada Minggu malam.

BACA JUGA: Kakak beradik menjadi tersangka penembakan massal di Bangkalan yang menewaskan 4 orang

Oleh karena itu, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga warga yang meninggal dunia dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini, ujarnya.

Novi menduga, aksi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang terhadap korban bermotif politik, karena peristiwa berdarah itu terjadi setelah calon bupati Slamet Junaydi mendatangi salah satu ulama di Ketapang dan bentrok dengan massa bersenjata celurit, namun berhasil dihalau. melarikan diri dengan cara lain.

BACA JUGA: Polres Bangkalan memperketat pengamanan

Setelah itu, para penyergap memasuki kawasan yang dikunjungi Slamet Junai. Sekelompok orang bertengkar dan berakhir dengan perkelahian.

Korban penikaman ini merupakan warga Kabupaten Pamekasan dan memiliki keluarga di Desa Katapang Laok, Kecamatan Katapang, Sampang.

Pada Pilkada Serentak 27 November 2024, akan ditetapkan pihak yang berkepentingan sebagai saksi pendukung pasangan calon Bupati Sampang dan DPR, yakni “Jimat Saktah” Nomor Urut 2.

Meski demikian, Kabareskrim Polres Sampang belum mengakui penyebab kejadian tersebut karena pilkada masih menjadi pemberitaan masyarakat karena fakta sebenarnya masih didalami polisi.

Safril Selfianto mengatakan, “Jika semua informasi sudah kami kumpulkan, termasuk informasi dari berbagai pihak, Insya Allah besok akan kami umumkan penyebab kejadian tersebut.”

Humas RSUD Ketapang, Alfian Akbar mengatakan, korban dilarikan ke rumah sakit dan tiba sekitar pukul 16.10 WIB dalam kondisi anemia aktif serta mengalami luka tusuk di bagian wajah, punggung, dan tangan. Namun pada pukul 17.15 WIB, korban meninggal dunia.

“Setelah itu, korban langsung dibawa ke rumah duka.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan, Polres Sampang telah meningkatkan pengamanan di berbagai titik di Desa Ketapang dengan gabungan unsur TNI dan Polri.

“Kami juga akan terus menghimbau kepada pihak-pihak berpengaruh di Ketapang, baik para ulama maupun ulama, untuk mendinginkan suasana,” ujarnya.

Sedangkan Pilkada di Provinsi Sampang tahun 2024 akan dilaksanakan di 180 desa di 14 kabupaten dan 1.344 TPS di enam kabupaten dengan jumlah pemilih 737.832 orang, terdiri dari 369.301 pemilih laki-laki dan 378 pemilih perempuan.

Dua pasangan calon bersaing yaitu K.Kh. Muhammad bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) Seri 1 dan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfoud (Jimad Sakteh) Seri 2.

Delapan partai politik yakni Partai Golkar, PPP, PAN, PDIP, Demokrat, PBB, PSI, dan Hanura mendukung pasangan kursi tersebut. Sedangkan pasangan Jimad Sakteh didukung enam parpol yakni Partai NasDem, Gerindra, PKB, Gelora, PKS, dan Partai Garuda. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA… Peran Pondok Pesantren Annukaya di Balik Erosi Karok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *