saranginews.com – Phillip Island – Marc Marquez menyita perhatian dunia dengan memenangi balapan MotoGP Australia di Phillip Island pada Minggu pagi (20/10) WIB.
Marquez memulai dengan masalah.
Baca Juga: Marquez lolos memenangi balapan mendebarkan MotoGP Australia
Salah satu permasalahannya adalah pelindung mata pada helm yang dikenakan pembalap saat memulai balapan.
Marquez membuangnya, tapi dia tidak tahu di mana dia melemparkan amplop itu.
Baca Juga: Kabar duka jelang balapan MotoGP Australia
Itu bergeser tepat di depan ban belakang.
Sejak awal, ban belakang Marc Marquez semakin berputar dan tergelincir, sehingga membuat pengendara kehilangan waktu berkendara.
Baca Juga: WUP MotoGP Australia: Marquez Pertama, Peco Marah
Marquez pun kehilangan posisi kedua, turun ke posisi ke-13 di Tikungan 1.
Namun, sebelum babak pertama selesai, Mark sudah berada di posisi keenam.
“Setelah start seperti itu, saya berusaha untuk tidak banyak bergerak karena saya tahu ada pebalap yang datang. Saya berusaha menghindari kontak apa pun. Namun, saat sampai di tikungan pertama saya melihat Luca Marini dan beberapa pebalap Yamaha di depan dan beberapa pengendara. Saya berkata, ‘Yah, saya tidak tahu di mana saya berada,” kata Mark.
“Tetapi setelah tikungan pertama yang panjang dan kemudian tikungan kedua, saya menjadi tenang dan berada di posisi keenam.”
“Lalu saya jadikan Peko (Bagnaya) sebagai target saya agar bisa lebih kuat dan dekat dengan ketua rombongan. Saya belum mencari George (Martin),” kata Mark.
Saat ia menjadi lebih nyaman, Mark menyadari kecepatannya meningkat putaran demi putaran.
“Saya tahu saya bisa menyalip dan ketika saya melihat ban belakang George (Martin), saya mencoba menyalipnya dan itulah yang terjadi,” kata Mark.
Marquez awalnya menyalip Martin di lap 24 saat ia keluar di Tikungan 4, namun tak lama kemudian disusul Martin saat memasuki Tikungan 1 di lap berikutnya.
Marquez melakukan gerakan agresif pada lap 25 dari 27, menarik GP23 miliknya ke dalam Martin di Tikungan 4.
“Saya berada di belakang Jorge dan mencoba merencanakan serangan di lima, empat lap terakhir,” kata Marc Marquez.
“Saya melakukannya, saya memimpin balapan, tapi tentu saja dia bisa menyalip saya dan saya harus menyerang lagi.”
“Kemudian saya menyerang lagi di tikungan 4 dan saya menekan terlalu keras di beberapa lap terakhir, menurut saya itu lap yang sangat cepat,” kata Mark (Crash/JPNN).