saranginews.com, JAKARTA – Anggota Komisi II DPR RI Dedij Jevri Sitorus angkat bicara menanggapi pengumuman Istana Negara yang tidak melarang Presiden RI Prabowo Subianto mengkampanyekan calon pada Pilkada Serentak 2024.
Hal itu diungkapkannya saat Komisi II DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Senin (11/11) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: Andreas PDIP Sedih Melihat Respek Presiden Prabowo Seolah Dijatuhkan Jokowi
Anggota Fraksi PDI-P ini mengaku, Presiden RI tak dilarang mendukung calon pada Pilkada Serentak 2024.
Istana bilang kampanye presiden tidak dilarang, oh iya, kata Ayah, Senin.
BACA JUGA: Prabowo Dukung Luthfi-Yasin, Chico PDIP: Saya Harap Tak Jadi Penyalahgunaan Kekuasaan
Namun, mantan aktivis Walhi mengatakan aturan pemilu memberikan kelonggaran bagi pejabat yang ingin berkampanye.
“Undang-undang kita bilang, kalau mau berkampanye harus berlibur,” kata Dady.
BACA JUGA: Gerindra: Dukungan Prabowo terhadap Lutfi-Jasin sebagai Ketua Umum Partai Suporter
Ia juga menilai perwakilan Istana Negara kurang memahami aturan pemilu sehingga dengan mudahnya ia mengatakan Presiden RI tidak dilarang berkampanye untuk calon.
Jadi, wakil Istana ini tidak paham hukumnya. Pengertian kampanye dalam undang-undang kita juga jelas, periklanan dan sebagainya, kata Deddy.
Sebelumnya, Prabowo berpesan kepada masyarakat Jawa Tengah untuk memilih Lutfhi-Taj Yasin sebagai gubernur dan wakil gubernur Provinsi Semarang.
Prabowo mengatakan, calon nomor urut dua di Pilkada Jawa Tengah diyakini bisa memperbaiki taraf hidup masyarakat.
Saya yakin kedua tokoh ini adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jawa Tengah, kata Prabowo, Sabtu (11/9).
Prabowo mengatakan, dirinya dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja sendiri dalam pembangunan Indonesia.
Lanjutnya, perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan visi negara bersih, percepatan pembangunan ekonomi, dan pelestarian sumber daya alam.
Prabowo meyakini calon Luthfi-Taj Yasin jika memimpin Jawa Tengah bisa mengoordinasikan politik daerah di bawah aturan pusat.
“Saya yakin kalau keduanya berjalan dengan baik maka kerjasama pusat dan daerah akan terwujud,” ujarnya (ast/jpnn). Tak ketinggalan video terakhir: