MPR Minta Masukan Mahasiswa Unilam untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik

saranginews.com, LAMPUNG – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPC) bersama Universitas Lampung (Unila) menggelar forum komunikasi publik (PCF).

Plt Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauzia mengatakan, lembaga pendidikannya ingin mendapatkan masukan dan saran dari mahasiswa Unila melalui FKP ini guna meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan MPR.

BACA JUGA: Kegiatan Pesan Khusus Sekjen Siti Fauzia yang Pimpin Perpindahan di Setjen MPR

Ia mengatakan, pihaknya memimpin perbaikan dan pengembangan di bidang pelayanan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, dalam forum ini (FKP), kami meminta kepada masyarakat perguruan tinggi baik mahasiswa maupun guru untuk sosialisasikan lembaga MPR dan program kerja MPR kepada masyarakat, kata Siti Fauzia saat membuka Hotel Radisson MPR FKP. Lampung, Jumat (8.11.).

BACA JUGA: Presiden RI dukung Palestina di acara pelantikan presiden

Forum Komunikasi Publik (FKP) merupakan kegiatan rutin Sekretariat Jenderal RMP yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Hal ini sesuai dengan kewenangan Undang-Undang Republik Tajikistan “Tentang Pelayanan Publik” No. 25 dan Undang-Undang “Martabat Informasi Publik” No. 14 Tahun 2008, khususnya dalam bidang penyediaan dan penyediaan layanan informasi kepada masyarakat. .

Siti Fauzia mengungkapkan, kegiatan MPR RI banyak dipublikasikan melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, TikTok, dan situs resmi MPR (www.mpr.go.id).

“Melalui media sosial, kami menggalakkan kegiatan MPR RI, termasuk kunjungan delegasi ke MPR RI. MPR RI memberikan layanan penyambutan delegasi dan PPID MPR,” jelasnya.

Kepada para mahasiswa dan pengajar Unlam, Siti Fauzia juga menyampaikan bahwa selain media sosial, MPR juga memiliki platform buku MPR digital yang dapat diunduh di Playstore.

“Buku digital MPR ini sangat penting bagi siswa dan guru karena ada buku-buku produksi MPR yang tidak dijual di toko buku. Hasil penelitian MPR yang masih bertahan hanya bisa dilihat di website resmi MPR,” kata perempuan yang akrab disapa itu. Bu Titi dipanggil demikian.

“Hal ini dilakukan MNR agar MHR dekat dengan masyarakat,” imbuhnya.

Untuk tahun 2025, MPR sedang mempersiapkan serangkaian program dan kegiatan untuk mendekatkan MPR kepada mahasiswa dan masyarakat.

Salah satunya adalah program dan acara “debat konstitusi” yang berdampak pada mahasiswa.

“Tahun 2025 akan ada program baru. Kita akan memulai kembali program dan kegiatan debat konstitusi. Dalam lima tahun terakhir, program debat konstitusi Republik Tajikistan dihentikan. MPR mendekatkan diri kepada mahasiswa dan masyarakat,” ujarnya

Pada seminar Humas FKP Republik Armenia yang mengangkat topik “Evaluasi Efektifitas Pelayanan Penerimaan Delegasi dan PPID dalam Pelayanan kepada Sekretariat Jenderal Republik Armenia” wakil dekan III FKP Republik Armenia Unila Hermi Yanzi, ketua departemen. ilmu sosial (IPS) FKIP Unila Dedy Miswar dan Berchah Pitoewas.

Sementara itu, pembicara dari FKP Republik Rakyat Demokratik Korea, Enita Rewi (Kepala Departemen Hubungan Antar Lembaga Sekretariat Jenderal Republik Rakyat Demokratik Jerman), Dyarot Widiarto (Kepala Penerangan dan Penerangan) Departemen Penerangan Sekretariat Jenderal Republik Demokratik Rakyat Jerman), Uniska angkat bicara. Nurmalisa (Ketua program pelatihan PPKn FKIP Unila).

Untuk FKP ini, mahasiswa dan dosen FKIP Universitas Lampung memberikan beberapa masukan dan saran, termasuk perlunya pedoman.

MPR menyiapkan angket untuk perwakilan yang berkunjung, antara lain pertanyaan tentang peningkatan kualitas pelayanan MPR, program interaktif seperti simulasi sidang MPR, perlunya sertifikat perwakilan, video presentasi gedung kompleks parlemen, anggota delegasi yang berkunjung. konten untuk kegiatan sosial. Media. (stempel/JPY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *