Mendikdasmen: Coding dan Artificial Intelligence Mulai Diajarkan pada Tahun Ajaran Baru

saranginews.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berkomitmen memberikan generasi muda kemampuan mempelajari teknologi sejak dini.

Hal ini penting mengingat mereka adalah generasi baru yang menjadi sandaran pembangunan negara. 

BACA JUGA: Mendikbud Pak Abdul Muti Puji Karya Guru Terhormat.

Idenya, sejak kecil kita ingin anak-anak mengenal teknologi digital agar tidak ketinggalan, karena mereka adalah generasi penerus bangsa, kata Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti sambil menonton. dimulainya acara makan gratis di Taman SMA Muhamadiyah 1 Sidoarjo, Sabtu (16/11).

Ia menambahkan, mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) akan segera dimasukkan dalam kurikulum seluruh siswa di Indonesia.

BACA JUGA: Pelatihan Coding, Optima Tech Academy Pecahkan Rekor Mahasiswa

Kami berharap topik-topik ini dapat segera digunakan pada tahun ajaran baru.

Insya Allah kita akan memulai tahun ajaran baru yaitu coding dan kecerdasan buatan (AI), ujarnya.

BACA JUGA: Penjelasan Mendikbud soal Pengangkatan Guru PPPK Sekolah Swasta Bisa Disederhanakan.

Coding dan kecerdasan buatan (AI) atau kecerdasan buatan akan menjadi mata pelajaran (mata pelajaran) pilihan, yang diajarkan kepada siswa mulai dari sekolah dasar atau sekolah dasar (SD).

Itu saja, bukan di kelas 1, tapi bisa diajarkan di kelas-kelas di atasnya.

“Bukan kelas 1, kelas 4, atau kelas 5,” ujarnya.

Mengenai sifat studi coding dan kecerdasan buatan (AI), apakah berdiri sendiri atau masuk dalam kategori teknis? Perencanaan sedang dibahas di industri.

“Saya sempat ngobrol dengan Pak Direktur GTK (Dirjen Guru dan Direktur Pendidikan) apakah belajar mandiri atau mencari keterampilan, tapi idenya dari kecil kita ingin anak-anak belajar teknologi komputer,” ujarnya.

Kementerian Pendidikan mengadakan kompetisi penulisan esai untuk siswa SD, SMP, dan SMA.

Hal ini akan meningkatkan literasi di kalangan siswa. 

“Nantinya kita akan menerbitkan dan menerbitkan buku-buku ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong dan mendorong berkembangnya kemampuan membaca dan menulis di kalangan siswa,” ujarnya.

Perusahaan juga mengadakan kompetisi penulisan lagu anak-anak baru-baru ini. Hal ini terjadi menanggapi keluhan berbagai pihak mengenai minimnya layanan musik untuk anak-anak.

Jadi anak-anak kedepannya jangan nyanyikan lagu patah hati, kalau ada pelangi di matamu, cukup lagu pelangi saja, pungkas Abdul Muti. (esy/jpnn) Jangan lewatkan video terbarunya :

Baca artikel lainnya… Mendikbud Pak Abdul Muti Ungkap Kebijakan PPDB, Apakah Sistem Zonasi? 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *