Eddy Santana Soroti Buruknya Sistem Pendidikan di Sumsel

saranginews.com, PALEMBANG – Calon Gubernur Sumsel nomor urut 2, Eddy Santana menyoroti situasi pendidikan di Sumsel dalam lima tahun terakhir periode 2019-2024.

Menurut Eddy Santana, saat ini banyak terjadi kasus pungli yang merugikan dunia pendidikan. 

BACA JUGA: Debat Pilkada Sumut, Eddy Santana Sebut Pentingnya Pendidikan Jaga Toleransi

Tentu saja hal ini harus ditanggapi dengan serius.

“Lima tahun terakhir pendidikan kita menurun. Banyak pungutan liar di sekolah. Bayar sekolah, bayar SPP, pindah sekolah,” kata Eddy Santana saat debat I Pilkada Sumut, Senin (28/10). .

BACA JUGA: Eddy Santana Janjikan Bantuan Rp 120 Juta untuk Setiap Desa di Sumsel

Kisah Eddy Santana bermula saat ia meminta Herman Deru membangun infrastruktur terpadu dan pendidikan berkualitas di Sumsel. 

Namun calon gubernur Riezky Aprilia menyayangkan jawaban Herman Deru yang tak menjawab pertanyaannya.

Nah, pendidikan rusak ini belum terjawab. Memang tanggung jawab gubernur (masalah pungli di sekolah) adalah wewenang gubernur. Tapi sepertinya ada pungutan liar yang luar biasa di sana. Butuh puluhan juta untuk sekolah. Jawab Eddy Santana.

Eddy Santana dan Riezky Aprilia pun mengakui bahwa pendidikan menjadi salah satu hal yang perlu segera mendapat perhatian. 

Oleh karena itu, jika diberi amanah, pungli terhadap pendidikan di Sumsel harus dihilangkan.

“Di bidang pendidikan, kami menghilangkan pungutan liar dengan layanan sekolah gratis, termasuk seragam anak,” kata Eddy Santana.

Tak hanya itu, Eddy Santana dan Riezky Aprilia juga akan menyelenggarakan program satu desa untuk lima mahasiswa S1 dengan beasiswa penuh, dalam dan luar negeri.

“Nanti salah satu wisudawannya ingin jadi dokter,” tambah Eddy Santana (mcr10/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *