saranginews.com, Tobelo – Paket proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Alam (GEPP) Tobelo Unit Pengembangan Utama PT PLN (Persero) Maluku dan Papua (UIP MPA) telah mencapai dua tonggak besar yaitu pondasi dan konstruksi mesin.
Paket tersebut terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi (PLTMG) Tobelo 10 megawatt (MW) dan PLTMG Tobelo-2 20 MW.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Kampanye Srikandi PLN Tingkatkan Kesadaran Tentang Kesehatan Ibu dan Anak
Tonggak sejarah ini menandai kemajuan signifikan dalam upaya PLN UIP MPA untuk meningkatkan pasokan dan keandalan listrik di wilayah Maluku Utara, khususnya di dan sekitar wilayah Tobelo.
Wisnu Kuntjoro Adi, Direktur Utama PLN UIP MPA, mengatakan proyek tersebut merupakan bagian dari rencana besar PLN UIP MPA untuk memperkuat infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia bagian timur.
Baca: PLN Dorong Mahasiswa Kuasai Pengembangan Kendaraan Listrik
Pada saat yang sama, ia mengucapkan terima kasih atas pencapaian tonggak sejarah ini, yang merupakan indikator penting kelancaran proyek tersebut.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian Mathur Foundation dan First Foundation dalam proyek ini. “Ini merupakan langkah penting untuk menjamin kelancaran pembangunan pembangkit listrik tersebut,” kata Visnu dalam keterangannya, Kamis (14/11).
Baca Juga: PLN IP Luncurkan Pabrik Panel Surya 1GWp di Kota Kendal Terbesar di Indonesia
Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan pihaknya hampir menyelesaikan proyek tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Ini juga akan memberikan manfaat nyata langsung bagi Tobelo dan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Wisnu menegaskan, dengan pencapaian tonggak sejarah tersebut, PLN Tobelo semakin optimistis proyek GEPP akan selesai tepat waktu dan berjalan sesuai rencana.
“Jika proyek ini selesai, PLN akan dapat menjamin pasokan listrik yang stabil bagi masyarakat Maluku Utara, serta mendukung sektor industri dan komersial yang sedang berkembang,” kata Wisnu.
PLTMG Tobelo 10MW dan PLTMG Tobelo-2 20MW akan memperkuat jaringan listrik Maluku Utara dengan total kapasitas 30MW, sehingga mampu mengurangi pemadaman listrik dan mendukung pengembangan industri, komersial, dan industri domestik di wilayah tersebut. .
Proyek ini juga akan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan ini dengan memastikan pasokan listrik yang lebih andal.
Sementara itu, Project Management Executive PT PLN (Persero) Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (EVP MKJ) Ratnasari Sajamsuddin mengatakan, pencapaian tonggak sejarah ini menjadi bukti komitmen PLN untuk terus memperkuat jaringan listriknya. Indonesia Timur.
“Pencapaian ini sangat kami apresiasi seiring semakin dekatnya implementasi proyek ini dan memberikan manfaat bagi masyarakat Maluku Utara,” kata Ratna.
EVP MKJ PLN juga menekankan pentingnya penguatan sistem ketenagalistrikan di wilayah timur Indonesia untuk mendukung pemerintah mencapai distribusi energi dan pembangunan ekonomi yang lebih berkeadilan.
“Proyek ini merupakan bagian dari langkah strategis kami untuk memastikan daerah seperti Maluku Utara memiliki akses terhadap energi yang andal dan berkelanjutan,” tambahnya. (mcr4/jpnn)