saranginews.com, JAKARTA – Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengedepankan upaya pengendalian pencemaran udara sebagai prioritas dalam program 100 hari tersebut, khususnya di wilayah Jabodetabek.
Rencana tersebut mencakup upaya untuk memperkuat pemantauan emisi industri, mengurangi polusi kendaraan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak polusi udara.
BACA JUGA: Polusi Udara Pengaruhi Kesehatan Paru-paru, Deteksi Dini Penting
Langkah ini dimaksudkan sebagai respons terhadap meningkatnya risiko kesehatan yang disebabkan oleh buruknya kualitas udara, termasuk masalah pernapasan, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker.
“Kami sangat mendukung kebijakan ini karena pengendalian pencemaran udara berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, khususnya pengurangan berbagai penyakit yang berkaitan dengan kualitas udara,” kata Profesor. Agus Dwi Susanto, Ketua Komite Pengendalian Penyakit Saluran Pernafasan dan Pencemaran Udara (PPPRPU) Kementerian Kesehatan Kamis (13/11) lalu.
BACA JUGA: Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Masalah Pencemaran Udara
Selain itu, Prof. Agus mengatakan, Dewan PPRPU akan direstrukturisasi untuk meningkatkan kerja dewan di bidang pemantauan kualitas udara, pengelolaan rumah sakit, pendidikan masyarakat, dan penelitian. Komite ini juga akan memperluas fokus pada pengendalian polusi, tidak hanya secara eksternal tetapi juga secara internal.
“Polusi dalam ruangan, seperti bensin dan barang elektronik, juga menjadi perhatian bagi kesehatan masyarakat kita,” tambahnya.
Baca juga: Mengatasi Polusi Udara di Jakarta dengan Integrasi Data dan Analisis Emisi
Ratna Kartadjoemena, Co-Founder Talking Air dan anggota Dewan PPRPU pun menyambut baik kebijakan tersebut. Menurutnya, pengendalian pencemaran memerlukan kerja sama lokal.
“Rencana ini harus menjadi langkah awal dalam menciptakan peta jalan jangka panjang untuk udara bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ratna juga menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat tentang bahaya pencemaran udara bagi kesehatan. Ia mengatakan Talking Air siap mendukung pemerintah melalui program advokasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
“Mewaspadai peningkatan polusi udara merupakan langkah penting untuk mencegah dampak kesehatan,” ujarnya.
Menurut Ratna, peringatan Hari Kesehatan Nasional mengingatkan kita bahwa kualitas udara tidak hanya menjadi persoalan lingkungan, tetapi juga kualitas hidup.
“Pengendalian polusi udara merupakan upaya preventif yang penting bagi kesehatan generasi mendatang,” pungkas Ratna. (jlo/jpnn)