saranginews.com, JAKARTA – Universitas Muhammadiyah Prof. dr. HAMKA (Uhamka) masuk dalam daftar perguruan tinggi terbaik dunia versi Quacquarelli Symonds Asian University Ranking (QS AUR) tahun 2025 yang diterbitkan pada 6 November 2024.
QS AUR merupakan pemeringkatan universitas terbaik yang diterbitkan oleh organisasi penilai pendidikan yang berbasis di Kota London, Inggris.
BACA LEBIH LANJUT: Rektor Uhamka berbicara di konferensi internasional tentang metode pengajaran baru
Lembaga pemeringkat tersebut terpercaya dan akurat dibandingkan media massa Inggris The Guardian dan The Independent.
Rektor Uhamka Prof. Gunawan Suryoputro mengucapkan syukur atas pencapaian tersebut.
BACA JUGA: Uhamka siap menerima siswa yang belum lulus ujian masuk PTN, untuk berbagai beasiswa
“Alhamdulillah Uhamka berhasil masuk dalam peringkat universitas terbaik dunia menurut Quacquarelli Symonds Asian Universities Ranking (QS AUR) yang diterbitkan pada 6 November 2024,” ujar Prof. Gunawan pada Kamis (14/11) di Jakarta. .
QS merupakan organisasi pemeringkatan universitas terkemuka dunia yang berbasis di London, Inggris, yang telah teruji keasliannya.
BACA LEBIH LANJUT: Ingin belajar sambil bekerja? Ayo datang ke UHAMKO
Keberhasilan ini katanya. Prof. Gunawan merupakan hasil kerja keras dan upaya civitas pendidikan Uhamka yang senantiasa meningkatkan mutu pendidikan agar tetap unggul.
Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di dunia papan atas.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemeringkatan dan Kerjasama (LPK) Uhamka Akbar Nadjar Hendra mengucapkan terima kasih atas keberhasilan tersebut.
“Alhamdulillah Uhamka menduduki peringkat 901 se-Asia, 169 se-ASEAN, dan 66 se-Indonesia. Sedangkan Uhamka berada pada peringkat UMY, UMS, dan UMM di antara PTMA berdasarkan daftar QS AUR 2025,” kata Akbar. .
Menyadari potensinya, Uhamka berpotensi meraih posisi lebih baik di QS World University Rankings di masa depan. (sekarang/jpnn)
BERITA BACA SELENGKAPNYA… Uhamka resmi membuka program studi Pedagogi untuk program Doktor dengan mendapat Surat Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.