PTPN Group Sumbang Kenaikan Produksi Gula Nasional

saranginews.com, JAKARTA – PTPN Group berkomitmen meningkatkan produksi gula sebesar 50 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023.

Capaian baik tersebut diraih berkat hasil rapat kajian giling tahun 2024 lalu yang melibatkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (BAPANAS), pelaku industri gula. Yogyakarta, Sabtu (9/11).

BACA JUGA: Grup PTPN memperkenalkan 4 tipe berbeda dengan kualitas tinggi

Mohammad Abdul Ghani, CEO Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, mengatakan produksi gula akan mencapai 2,46 juta ton pada akhir pabrik gula pada tahun 2024.

Jumlah ini bertambah 190 ribu. ton atau sekitar 10 persen dibandingkan 2,27 juta yang tercatat pada tahun 2023. ton.

BACA JUGA: Dukung pembangunan infrastruktur dan gedung dengan semen ramah lingkungan, SIG ajak seluruh pemangku kepentingan bersinergi

Rapat peninjauan dilaporkan bahwa grup PTPN berhasil meningkatkan produksi gula sebesar 13 persen, yaitu dari 752 ribu t pada tahun 2023 menjadi 851 ribu. t tahun ini.

100 ribu peningkatan tonase sangat membantu dalam mencapai peningkatan gula.

BACA JUGA: Obati Tumor Hipofisis dengan Metode EETS

“Ini merupakan hasil yang baik berkat kerja keras dan langkah strategis perusahaan. Tentunya sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai produksi gula dalam negeri,” kata Mohammad Abdul Ghani.

Dari segi produktivitas, grup PTPN juga mencatatkan hasil yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional.

Rapat penilaian menunjukkan sebesar 4,73 ton per hektar (ha) sedangkan produk PTPN Grup sebesar 4,77 ton per ha.

Pencapaian besar tersebut tidak terlepas dari program transformasi bisnis PTPN Group yang tidak hanya meningkatkan hasil finansial, namun juga operasional.

Hal ini sesuai dengan komitmen tim PTPN dalam melaksanakan Perpres No. 40 tentang percepatan penyediaan gula negara dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati.

Berdasarkan Perpres tersebut, PTPN diberi kewenangan untuk memasok gula ke konsumen pada tahun 2028, dan gula industri pada tahun 2030.

Ghani mengatakan iklim akan kembali normal pada tahun 2025, sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Dengan cuaca normal, kami perkirakan produksi tebu dan produksi tebu tahun depan bisa meningkat,” ujarnya.

Dengan tujuan pemanfaatan gula berkelanjutan pada tahun 2028, maka didirikanlah Perkebunana Nusantara PTPN III melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sebagai anggota pengelola 36 pabrik gula Grup PTPN untuk lebih meningkatkan perekonomian.

Mulai dari perbaikan proses produksi hingga peningkatan hubungan antar pemangku kepentingan, khususnya petani dan industri gula, serta dukungan perusahaan/pemerintah lainnya.

Salah satu aksi yang terus meningkatkan kinerja pada tahun 2025 adalah proyek Penguatan Tata Kelola Gula Masyarakat dan Penguatan Ekosistem Gula Masyarakat (ETERA).

Proyek utama ETERA adalah melakukan kuantifikasi proses, mulai dari fasilitasi pembiayaan dan perolehan Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga menjamin kualitas kerja dengan membentuk Grup Sumber Daya Manusia dengan 2.152 petugas dan melatih orang-orang yang baik. buah-buahan

Rencana strategis yang dijalankan PTPN saat ini ditujukan untuk penguatan program antara lain peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman buah-buahan, program pemberantasan jatah, dan sistem pengelolaan air pada lahan HGU.

“Program Pemberdayaan Masyarakat Tebu dilaksanakan melalui penguatan ekosistem mulai dari perencanaan, pembiayaan hingga jasa impor serta pemotongan dan pemuatan,” kata Ghani.

Dengan melaksanakan program budidaya tebu 8 t/ha di wilayah HGU, PTPN berhasil memastikan lebih dari 2500 ha produksi tebu di atas 8 t/ha.

Bahkan tanamannya ada yang mencapai sekitar 10 t/ha, sehingga rata-rata HGU di Jawa seluas 16.500 ha pada tahun 2024, produksi gula bisa mencapai 6,3 t/ha, padahal produksi gula dalam negeri 4,7 ton/ha. .

“Semua produk gula HGU difokuskan rata-rata >8 ton/ha. Tentu tujuan tersebut tidak mudah, namun dengan perbaikan program pengelolaan air maka angka tersebut akan tercapai lebih awal dari yang diharapkan,” kata Ghani (chi/ jpnn).

Baca artikel lainnya… Bersama 3 Menteri, Direktur BTN akan bahas keputusan penerapan 3 juta tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *