saranginews.com, Jakarta – Kemenpalakuraf/Baparekuraf terus membantu desa wisata untuk meningkatkan kelasnya.
Salah satunya melalui Proyek Edukasi Keuangan dan Pendanaan Beasiswa Pengembangan Usaha Pariwisata (DPUP) 2024 di Cirebon.
Cerita terkait: Dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi, ITKF berpartisipasi di 8 negara
Hibah DPUP ini menyusul Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang menyasar 50 desa wisata. ;
Angara Hayun Anujpurana, Direktur Pengadaan Dana mengatakan, enam di antaranya berasal dari Provinsi Jawa Barat, yakni Desa Wisata Seramatik Kabupaten Siamis, Desa Wisata Purwa Bakti Kabupaten Bogor, Desa Wisata Sibeusi, Kabupaten Subang, Desa Wisata Bantalagun dan Majalengka.・He katanya berasal dari Desa Wisata Taraju, Kabupaten. , Mulki. Desa wisata Tasikmalaya dan Gegesik Kulon terletak di provinsi Cirebon. ;
Baca juga: Riau Bayankara Run Dapat Perhatian Kementerian Pariwisata dan Perekonomian, Diusulkan Jadi Event Nasional
Setiap desa mendapatkan pelatihan literasi keuangan dan bantuan Dana DPUP dengan nilai rata-rata Rp 120 juta per desa. ;
Uang ini akan digunakan untuk fasilitas pendukung terciptanya usaha kreatif, terutama fasilitas pendukung usaha pariwisata, memasak, kerajinan, dan belanja.
Pak Hayun berharap bantuan dan dukungan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia. ;
“Pemberian dukungan terhadap desa wisata di Jabar merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan desa wisata dan menambah kekuatannya ke depan,” kata Hayun. ;
Sementara itu, Ketua Pokja Bank Dunia dan Mughiyanto dari DPUP mengatakan, wisatawan memilih desa wisata karena keberagamannya dalam memberikan pengalaman wisata.
“Di sisi lain, desa wisata dapat meningkatkan kapasitas pembangunan ekonomi dalam konteks lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal yang tinggal di sekitar lokasi wisata,” kata Muguiyanto. ;
Selain itu, upaya untuk meningkatkan pengetahuan keuangan para pengelola pariwisata dan ekonomi merupakan langkah penting dalam meningkatkan aktivitas produsen pariwisata dan ekonomi di desa wisata.
Hal ini akan memungkinkan mereka untuk merencanakan dan mendokumentasikan keuangan usahanya serta cara pengelolaannya sehingga dapat memperoleh uang dari lembaga keuangan dan bank, kata Mughiyanto.
Produk yang disediakan antara lain adalah “Waspadalah terhadap investasi online ilegal, peminjaman, dan penawaran produk jasa keuangan” dari Otoritas Pengawas Keuangan. Pada sesi berikutnya, materi mengenai “Kisah Sukses Kejuaraan Indoor” oleh Ketua Desa Wisata Alamenda, dan materi “Edukasi dan Kewirausahaan di Desa Wisata” oleh pakar perencana keuangan.
Angara Hayun Anujpurana, Direktur Pendapatan, turut hadir. Bapak Mugiyanto, Ketua Pokja Perbankan dan DPUP. Abraham Mohamad (mcr10/jpnn), Direktur Jenderal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Cirebon, mengamini.