saranginews.com, JAKARTA – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Y.M. Kamala Shirin Lakhdhir, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Rabu (6/11).
Pertemuan tersebut membahas potensi penguatan kerja sama dan dukungan Amerika Serikat (AS) di beberapa sektor prioritas bagi Pemerintah Indonesia.
BACA JUGA: Kemenko Perekonomian dorong percepatan reformasi regulasi melalui workshop
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Kamala mengucapkan selamat kepada Menteri Koordinator Airlanggi yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Merah Putih.
Dubes Kamala juga menyoroti dan mengapresiasi kerja keras Menko Airlangga dan Tim Kemenko Perekonomian yang mampu mengembangkan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat di berbagai sektor dan menyelesaikan permasalahan bilateral khususnya perdagangan pertanian dan kebijakan sertifikasi halal. .
BACA JUGA: Kemenko Perekonomian dan Universitas Pertahanan Kaji Strategi Komunikasi Efektif Wilayah Pantura Jawa
Dubes Kamala juga menekankan bahwa meskipun terdapat perbedaan dinamika antar pemerintahan, namun kerja sama sektor swasta antara kedua negara tetap kuat.
Pertemuan tersebut juga membahas tekad memperkuat perekonomian nasional dengan menarik proyek-proyek investasi, baik domestik maupun internasional. Pembahasan juga mengacu pada permasalahan ketenagakerjaan, akses Indonesia terhadap OECD dan CPTPP, energi baru dan terbarukan serta permasalahan lain terkait kandungan lokal dan izin impor.
Dubes Kamala juga mengajak Indonesia untuk terlibat dalam inisiatif kerja sama baru di sektor perdagangan mineral bermutu tinggi dengan berbagai negara mitra lainnya.
Dubes Kamala juga berharap Pemerintah juga dapat memberikan kepastian peraturan selain berbagai aspek tersebut kepada para pelaku usaha Amerika yang ingin berinvestasi.
Di sisi lain, Menko Airlangga menjawab, pada masa transisi di bawah kabinet Merah Putih, Indonesia terus berupaya menjaga kedekatan dengan Amerika Serikat, yang juga memasuki masa pemilu dan masa transisi pemerintahan. mendekat.
“Investasi hilirisasi dan pengembangan akses pasar mineral penting menjadi salah satu poin pemerintah,” kata Menko Airlangga.
Sebagai catatan, Indonesia mempunyai keunggulan dalam rantai pasokan mineral global yang penting.
“Pemerintah akan mengutamakan aspek lingkungan hidup, ketenagakerjaan, dan tata kelola yang lebih baik di sektor pertambangan, khususnya mineral penting, untuk mampu menarik investasi,” tegas Menko Airlangga.
Terkait OECD, kedua belah pihak membahas perlunya mempercepat proses aksesi Indonesia ke OECD, rencana kunjungan Sekretaris Jenderal OECD dan keterlibatan kementerian atau lembaga di Indonesia yang berperan penting.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Perekonomian Edi Prio Pambudi (mcr10/jpnn).