saranginews.com, JAKARTA – Jasa Raharja bertindak cepat menyelesaikan kecelakaan maut di Tol Sibularang KM 92 tujuan Jakarta pada Senin 11 November 2024.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwandono mengatakan, pihaknya telah memberikan dukungan untuk memberikan santunan kepada para korban rangkaian kecelakaan tersebut.
Baca juga: Truk Sebabkan Rentetan Kecelakaan Kecepatan Tinggi di Tol Sibularang
“Kami ingin memastikan para korban yang dirawat mendapat pelayanan terbaik. Alhamdulillah seluruh korban kini mendapat perawatan terbaik dari pihak rumah sakit,” kata Riwan di RSUD Purvakarta Abdul Ratjak, Senin (12/1). 11).
Rivan mengatakan, kehadiran Jasa Raharja merupakan komitmen untuk memberikan perhatian penuh kepada para korban.
Baca Juga: Kecelakaan Tabrakan Tol Sibularang: 19 Kendaraan Terjebak, 1 Orang Tewas
“Kami sangat prihatin dan sedih atas kecelakaan yang terjadi kemarin malam. “Saya berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan seluruh korban yang mendapat perawatan bisa pulih seperti semula,” kata Rivan.
Riven menambahkan, sebagian korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang pada hari-hari berikutnya.
Namun sebagian besar korban mengalami trauma, terutama anak-anak. Jadi mereka harus mendapat pengobatan kejut.
“Kondisinya sudah kami pastikan dan perawatannya di rumah sakit. Saya harap ini menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan pengemudi,” tambah Riven.
Sesuai aturan yang ada, korban luka akan mendapat biaya pengobatan maksimal Rp 20 juta yang akan dibayarkan ke rumah sakit tempat korban dirawat.
Korban yang meninggal mendapat santunan sebesar Rp 50 juta yang dibayarkan kepada ahli warisnya yang sah.
Kompensasi ini merupakan bentuk jaminan dasar sebagai wujud kehadiran negara terhadap masyarakat melalui peran Jasa Raharja.
Sekadar informasi, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.15 WIB di Tol Sibularang KM 92,2 arah Jakarta.
Sebuah truk dan 17 kendaraan roda empat terlibat dalam rangkaian kecelakaan tersebut. Akibat bencana ini, satu anak meninggal dunia dan 28 orang luka-luka, enam di antaranya anak-anak (mcr10/jpnn).