saranginews.com, KALIMANTAN TIMUR – PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) bermitra dengan Asuransi Astra melakukan rehabilitasi lahan terganggu dengan menanam lebih dari 600 pohon produktif di Desa Sesulu, Waru, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Hal ini mereka lakukan untuk menunjukkan kemampuannya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup demi kehidupan bumi dan segala aspeknya.
BACA JUGA: FIFGROUP dan Asuransi Astra meresmikan Masjid Baitul Hijrah yang dibangun pasca gempa.
Pohon buah-buahan yang ditanam antara lain pohon jabon, mangga, dan kelengkeng.
Selain itu, pekerjaan ini memulihkan fungsi ekologis dan produktivitas lahan yang rusak atau terdegradasi, dengan memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi, meningkatkan kualitas tanah dan vegetasi, serta membantu menghilangkan emisi karbon.
BACA JUGA: WWF Indonesia gandeng Epson, tanam pohon seluas 300 hektar di wilayah Kalimantan Tengah.
Direktur Operasional SANF, Handri Susanto, mengatakan timnya berkomitmen untuk terus memperkuat inisiatif keberlanjutan melalui keterlibatan khusus dengan mitra bisnis dan seluruh pemangku kepentingan.
“Ini merupakan langkah menuju perbaikan dan keberlanjutan bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Handri.
BACA JUGA: RK: Jakarta Tandus, Kita Tanam Pohon 3 Kali Lebih Banyak
Proses reklamasi lahan didukung oleh Inisiatif Indonesia untuk Pertambangan Berkelanjutan (IISM), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mendorong pertambangan berkelanjutan di Indonesia.
Pohon-pohon yang ditanam dilindungi dan dimanfaatkan oleh warga Desa Sesulu untuk membantu memajukan perekonomian setempat.
Sementara itu, Head of Compliance & Risk Management Asuransi Astra Widya Adi Tjahjono mengatakan, penanaman pohon tersebut diharapkan tidak hanya mendukung perlindungan lingkungan, tetapi juga menjadi sumber pangan dan vitamin yang dapat diolah dan dimanfaatkan. menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga desa Sesulu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi jangka panjang.
“Semoga karya yang kami lakukan juga dapat menginspirasi dan memberi semangat kepada pemangku kepentingan lainnya dan masyarakat luas agar kita dapat menjalani kehidupan serupa,” kata Widya Adi.
Diketahui, dari Laporan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2023, bencana tanah longsor dalam skala besar dapat merusak daya dukung lingkungan dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Lahan terdegradasi tidak hanya berdampak pada kualitas tanah, namun juga berpotensi meningkatkan emisi karbon terkait perubahan iklim, termasuk dampaknya terhadap masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam sebagai mata pencahariannya. (ddy/jpnn)
BACA LEBIH LANJUT… Menanam Pohon Ganja di Kebun Belajar dari YouTube