GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif

saranginews.com, JAKARTA – Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke beberapa negara adidaya, termasuk China dan Amerika Serikat, diyakini membawa dampak positif bagi Indonesia.

Selain berdampak pada peningkatan investasi dalam negeri, kunjungan tersebut mempererat hubungan kedua negara dan menyoroti peran penting Indonesia di dunia.

Baca juga: Fauka Noor Farid dan Hercules di Peresmian GRIB di Medan

“Tentu dampaknya positif dan kita berharap Indonesia semakin banyak melihat investasi dari kedua negara yaitu China dan Amerika, apalagi target pertumbuhan ekonomi kita sebesar 8 persen,” ujarnya. Gerakan (GRIB) Jaya, Anan Wijaya di Coffee Press di Jakarta, Selasa (12/11).

Dia menjelaskan, kunjungan pertama Ketua Umum Partai Gerindra ini bukan bertujuan menyasar salah satu blok, melainkan untuk menjalin silaturahmi atau silaturahmi.

Baca juga: Bertemu Pengusaha China Presiden Prabowo: Kami Ingin Lanjutkan Kerjasama dengan China

Apalagi Indonesia merupakan negara penggagas atau salah satu pendiri Gerakan Non-Blok.

“Seharusnya kita bersahabat atau bekerjasama dengan dua negara adidaya ini, kita tidak bias terhadap blog manapun, apalagi yang positif terhadap pilihan Pak Prabowo.”

Baca Juga: Temui Taipan China, Prabowo Amankan Investasi Senilai Rp 156 Triliun

Annan juga menyampaikan harapannya terhadap hubungan baik antara Presiden Prabowo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, serta masalah perbatasan antara Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara. 

“Pesan Tiongkok adalah bagaimana mengurangi konflik di Laut Cina Selatan (LCS)”.  

Menyinggung pentingnya penanaman modal asing, Ketua Harian DPP GRIB Jaya mengatakan APBN saat ini belum cukup kuat untuk menopang perekonomian nasional.

Hal ini terjadi melalui pembayaran utang dan pertumbuhan pembiayaan.

“Makanya kita butuh investasi asing karena APBN tidak kuat untuk mendukungnya. Kalau dihitung-hitung, biayanya $1.000 triliun, makanan gratis $100 triliun, belum lagi bagi hasil dengan kabupaten dan provinsi, jadi kita memerlukan investasi asing. Dia berkata.

Sementara itu, untuk mendukung penerimaan negara melalui sektor perpajakan, GRIB Jaya menilai perlu dilakukan penguatan segmen kelas menengah untuk meningkatkan belanja. 

“Caranya dengan memperkuat segmen menengah untuk meningkatkan belanja. Jika belanja meningkat maka pajak yang dipungut juga akan meningkat,” ujarnya.

Ia pun berharap Presiden Prabowo mencapai targetnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen dengan melihat indikator nasional, salah satunya pada segmen hilir dan pangan. (nama/jpnn)

BACA SELENGKAPNYA… Demikian disampaikan Ketua Kadi yang mendampingi Prabowo dalam perjalanan ke China

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *